CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Pemilu merupakan momen nasional. Dimana BBM menjadi bagian penting dalam kegiatan pra dan saat pelaksanaan Pemilu. Karena itu, pihak Pertamina memastikan stok BBM di Papua menjelang dan setelah pencoblosan 14 Februari 2024 di atas normal.
Edi Mangun selaku Area Manager Comm, Rel dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku di Merauke mengatakan, Pertamina telah memastikan stok BBM di Papua Maluku di atas normal menjelang dan setelah pencoplosan 14 Februari 2024.
‘’Karena ada distribusi logistik Pemilu, pergerakan barang dan orang. Jadi yang saya mau sampaikan pertama bahwa sejak berakhirnya Satgas Natal dan Tahun baru kemarin, kemudian di tanggal 8 kita melanjutkan dengan Satgas Pemilu. Satgas Pemilu ini memastikan semua titik BBM itu berada dalam kondisi stok di atas rata-rata. Karena kita tidak pernah tahu apalagi di Papua ini disamping kondisi alam, juga ada faktor keamanan yang mempengarui suplay dan distribusi. Kalau kita bicara tentang ketahanan stok menjelang Pemilu ini semua di atas ketahanan stok normal,’’ tandas Edi Mangun, kepada wartawan, Jumat (09/02/2024) malam.
Pihaknya, lanjut Edi Mangun menganut prinsip bahwa 20 hari ke depan sejak tanggal 8 Februari 2024 memastikan di semua titik di Papua dalam kondisi aman. ‘’Kalau dihitung mulai tanggal 8 Februari berarti sampai tanggal awal Maret. Tentunya setiap minggu update. Ada tanker masuk, ada suplay dari depot ke titik-titik terluar,’’ katanya.
Namun demikian, Edi Mangun mengecualikan satu titik di Intan Jaya karena belum adanya izin penerbangan dari kepolisian, sehingga sampai sekarang BBM belum bisa disuplai ke Intan Jaya, terutama ke Sugapa.
‘’Stoknya sudah kita siapkan di Nabire dan Jayapura. Dalam kondisi ketika izin terbang itu dibuka maka kita akan segera dorong apakah dari Jayapura atau Nabire,’’ tandasnya.
Soal antrian kendaraan yang sudah beberapa tahun belakangan, Edi Mangun menilai bahwa Merauke memiliki keunikan tersendiri.
‘’Saya lihat antrian ini, kemarin mulai reda. Kemarin saya keliling, ternyata informasinya bahwa kalau kondisi laut bergejolak maka antrian Solar sepi. Saya pikir di tempat lain, kalau awal-awal tahun antrian agak sepi. Karena project pemerintah belum berjalan. Tapi kalau di Merauke plus. Kalau kondisi laut sulit untuk melaut maka antrian solar sepi,’’ katanya.
Edi Mangun menilai ada indikasi BBM subsidi di Merauke tersebut disalahgunakan.
‘’Ada indikasi penyalahgunaan. Tapi, kalau kita bicara penyalahgunaan sesuai yang diamanatkan UU Migas, maka itu menjadi ranah teman-teman aparat penengak hukum. Karena kami balik lagi ke UU, hanya sampai di SPBU dan agen pangkalan,’’ tandasnya. (*)