CEPOSONLINE.COM, MERAUKE – Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT memberikan perintan keras kepada Dinas Tanaman Pangan, Holtikulturan dan Perkebunan Kabupaten Merauke untuk serius menangani masalah pertanian, khususnya masalah produksi padi Merauke. Pasalnya, pada tahun 2023 ini, hampir seluruh kebutuhan Bulog untuk memenuhi jatah ASN, TNI Polri dan bantuan cadangan dari Pemerintah kepada masyarakat diimpor atau didatangkan dari luar Merauke akibat dalam 3 tahun terakhir ini petani di Merauke mengalami gagal panen.
‘’Kita harus kerja keras. Kalau tidak maksimal tahun ini, kita akan impor beras lebih banyak. Jadi kita tidak main-main. Saudari kepala dinas dan jajarannya kinerjanya harus tingkatkan lagi,’’ tandas Bupati Romanus Mbaraka, MT, pada penetapan luas tanam pada musim tanam tahun 2023/2024 di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Rabu (6/12/2023).
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikulturan dan Perkebunan Kabupaten Merauke Yosefa Rumaseuw, S.HUT, menyebut, luas musim tanam rendengan dan gadu tahun 2023/2024 ditetapkan 50.000 hektar. Yang dimulai musim tanam rendengan.
Bupati Romanus Mbaraka menjelaskan bahwa dalam 3 tahun terakhir, hasil panen petani di Merauke anjlok akibat pengaruh musim hujan. Karena hasil panen anjlok itu, membuat Bulog Merauke mendatangkan beras dari Surabaya. Tahun ini, total beras yang sudah didatangkan Bulog sebanyak 12.000 ton untuk memenuhi kebutuhan jatah beras ASN, TNI Polri serta bantuan cadangan pemerintah kepada masyarakat. Padahal, sebelumnya petani di Merauke kesulitan soal pasar.
Kepala Bulog Merauke Arif Mando menyebut, kebutuhan jatah ASN, TNI dan Polri dan operasi pasar sekitar 700 ton sehingga dalam satu tahun diperkirakan 8.400 ton. Sementara untuk bantuan cadangan pemerintah sebanyak 12.000 ton. ‘’Tapi, untuk beras bantuan cadangan pemerintah ini sifatnya stimulan. Kita belum tahu apakah tahun depan masih berlanjut,’’ jelasnya.
Gagal panen yang dialami petani di Merauke tersebut berdampak pada penyerapan pupuk subsidi di Merauke. Pada kesempatan tersebut, pihak penyalur pupuk subsidi menyebut untuk kuota urea 11.814 ton baru tersalur sebanyak 5.663 ton dan tersisa 6.151 ton. NPK dari kuota 6.000 ton yang sudah disalurkan sebanyak 3.339 ton dan masih tersisa 2.000 ton.
Bupati Romanus mewanti-wanti adanya kemungkinan penurunan kuota pupuk subsidi untuk Merauke tersebut jika terjadi penurunan pemakaian di lapangan. Penurunan ini, disebabkan karena petani tidak memiliki modal lagi untuk membeli pupuk tersebut akibat gagal panen kurang lebih 3 tahun. (*)