CEPOSONLINE.COM, MERAUKE-Selain mengambil sumpah/janji dan melantik Apolo Safanpo sebagai Sekda Papua Selatan dan Ribka Haluk sebagai Sekda Papua Tengah, pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian juga memperpanjang jabatan Apolo Safanpo dan Ribka Haluk sebagai Penjabat Gubernur Papua Selatan dan Penjabat Gubernur Papua Tengah.
Perpanjangan jabatan Pj Gubernur Papua Selatan dan Pj Gubernur Papua Tengah kepada Apolo Safanpo dan Ribka Haluk ini, ditandai dengan penyerahan SK dari Mendagri kepada kedua pejabat eselon IA dari tanah Papua.
“Pada pagi hari ini, kita melaksanakan upacara yang terlihat sederhana tapi memiliki dampak yang besar di Papua, khususnya Papua Tengah dan Papua Selatan dan juga untuk Kemendagri. Karena kita tahu bahwa dengan adanya 4 DOB di Papua, keinginan bapak presiden, empat-empatnya (DOB) dijabat oleh orang asli Papua,” kata Mendagri Tito Karnavian dalam rilis Kapuspen Kemendagri yang diterima Ceposonline.com melalui Staf Ahli Gubernur Papua Selatan Bidang Komunikasi dan Media, Piter Tukan, Jumat (10/11/2023).
Sebelumnya, Ribka maupun Apolo menjabat sebagai Staf Ahli Mendagri dan ditugaskan menjadi Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah dan Papua Selatan.
Ribka maupun Apolo juga telah diusulkan untuk diperpanjang masa jabatannya sebagai Pj. Gubernur.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Papua ini menjelaskan bahwa proses seleksi Sekda Papua Tengah dan Papua Selatan tersebut sudah diputuskan oleh Presiden Joko Widodo melalui proses Tim Penilai Akhir (TPA).
Tito menyampaikan, Ribka Haluk dan Apolo Sapanfo memiliki banyak pengalaman dan prestasi.
“Kinerjanya baik, dan yang kedua landasan jabatan eselon I struktural juga tetap tidak berubah, ada, mau di Staf Ahli Menteri, mau Dirjen, mau jadi Deputi di kementerian lain atau di tingkat provinsi. Satu-satunya jabatan eselon I struktural (di provinsi) adalah Sekda. Itu adalah pegawai ASN, civil servant yang tertinggi, birokrat tertinggi di provinsi itu adalah Sekda,” jelas Tito.
Mendagri berharap, amanah baru yang diemban tersebut lebih memantapkan keduanya untuk melaksanakan tugas dan membuat perubahan di daerah masing-masing. Terutama mempercepat pembangunan dan mensejahterakan rakyat Papua.
“Bapak dan ibu sebagai penjabat gubernur yang memiliki sumber daya yang paling besar, memiliki kewenangan yang sangat besar, tolong manfaatkan betul untuk mengubah kesejahteraan rakyat Papua menjadi lebih baik, ubah betul. Ini adalah ladang ibadah untuk berbuat baik, pahala, bekal kita di akhirat,” pintanya.
Dia mewanti-wanti agar amanah yang diberikan tidak disalahgunakan untuk kepentingan atau memperkaya pihak sendiri. Pasalnya, rakyat Papua sangat mengharapkan kebijakan-kebijakan yang betul-betul memihak kepada mereka.
“Setiap waktu kita juga akan selesai dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, mumpung diberikan kepercayaan dan kewenangan yang besar gunakan itu untuk berbuat baik untuk bekal kita selamat, bukan hanya hanya di dunia tapi juga di akhirat, tapi amanah yang kita disalahgunakan juga akan dipertanyakan nantinya,” tutup Mendagri.(*)