kota-jayapura

Aksi Protes Mahasiswa Uncen Berlangsung Kondusif, Masa Bakal Mengelar Aksi Demo Jilid ll

Senin, 27 Oktober 2025 | 13:58 WIB
Massa aksi saat memblokade jalan di Perumnas lll, Distrik Heram, Kota Jayapura, Senin (27/10/25). (Ceposonline.com/Jimi)

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Aksi protes mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) terhadap peristiwa pemusnahan mahkota Cenderawasih pada pekan lalu berakhir kondusif, masa aksi membubarkan diri secara damai meski sebelumnya ruas jalan utama di Perumnas lll Waena tutup total.

Kondisi ini mengakibatkan situasi di lokasi sempat terjadi kemacetan, beberapa pengendara baik roda dua maupun roda empat harus memutar balik arah, karena jalan dipenuhi masa aksi.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi sekira ribuan mahasiswa yang tergabung dalam ‘Keluarga Besar Mahasiswa Uncen’ itu menutup jalur tersebut. Mereka menuntut Majelis Rakyat Papua (MRP) harus mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pemusnahan mahkota cenderawasih yang merupakan simbol budaya penting bagi masyarakat Papua.

"Kami meminta pemerintah dalam hal ini Majelis Rakyat Papua harus mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran mahkota burung cenderawasih," kata Yunus Kobepa ketua MPM Uncen dalam orasinya di Perumnas lll Waena, Senin (27/10/2025).

Adapun dalam aksi ini perwakilan MRP tidak menyempatkan diri untuk hadir bertemu masa aksi, karena masih diluar kota. Hal ini mengakibatkan pernyataan sikap atau tuntutan yang disiapkan mahasiswa gagal di bacakan. Untuk itu mahasiswa berencana akan melakukan aksi demo jilid ll.

"Karena MRP tidak hadir hari ini maka, besok atau lusa kita akan kembali mengelar aksi demo yang lebih besar lagi. Mereka (MRP) janjinya bertemu besok," ujarnya.

Di tempat yang sama Januarius Kadepa, Wakil Korlap Umum BEM MPM Uncen menegaskan, tindakan pemusnahan tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap simbol budaya, harga diri, dan identitas orang Papua. Oleh karena itu, ia menuntut agar para pelaku pemusnahan mahkota cenderawasih harus dihukum.

Karena itu, pihaknya MRP, Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), dan pemerintah pusat untuk segera turun tangan menangani persoalan yang dianggap telah melukai hati masyarakat Papua ini.

“MRP, DPRP, Pemerintah Pusat segera turun tangan selesaikan persoalan ini, ini sangat melukai hati orang Papua,” pungkasnya.

Aksi demonstrasi yang berlangsung damai ini akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 13.00 WIT. Pembubaran dilakukan setelah massa menunggu kedatangan perwakilan dari MRP dan DPR Papua yang tidak hadir di lokasi demonstrasi untuk menemui dan mendengarkan aspirasi mahasiswa.

Aksi demonstrasi ini dikawal ketat oleh aparat keamanan dari Polresta Jayapura, Polsek Abepura, Polsek Heram, dan Brimob Polda Papua. (*)

Tags

Terkini

Ringroad Longsor Lagi, Akses Ditutup Total

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:01 WIB