CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA-Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Jayapura dijadwalkan akan diresmikan pada 15 September 2025 mendatang. Kehadiran rumah sakit rujukan nasional ini diharapkan tidak sekadar berdiri sebagai bangunan megah, tetapi benar-benar menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Papua maupun negara-negara di kawasan Pasifik.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi V DPR Papua, Graha Christie Mambay di Gedung DPRP, Jumat (12/9/2025).
"Artinya, bukan hanya gedungnya yang megah, tetapi bagaimana pelayanan di RSUP Jayapura bisa menjadi role model dalam menunjang layanan kesehatan di Papua, bahkan hingga wilayah Pasifik, termasuk bagi komunitas dari negara tetangga seperti Papua Nugini dan Fiji," ujarnya.
Menurut Graha, selain menunjang pelayanan kesehatan, keberadaan RSUP Jayapura juga harus mampu memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Papua.
Dimana dalam merekrut tenaga medis maupun nonmedis, harus mengacu pada amanat Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus), yakni dengan komposisi 80 persen Orang Asli Papua (OAP) dan 20 persen tenaga dari luar.
"Khusus tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan tidak perlu menurunkan standar tes. Saya percaya kualitas lulusan kesehatan dari OAP, baik yang menempuh pendidikan di Papua maupun di luar Papua, sudah sangat baik. Jadi mereka layak diberi ruang sesuai amanat undang-undang," tegasnya.
"Kami berharap proses rekrutmen berikutnya tidak mengulang kesalahan tahap awal. RSUP Jayapura harus menjadi kebanggaan masyarakat Papua sekaligus pintu bagi tenaga kesehatan lokal untuk berkarya di tanah sendiri," pungkasnya (*)