CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Hari kedua kegiatan Latihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh (LPKBJJ) Universitas Terbuka (UT) Jayapura fokus pada materi Workshop Tugas seperti integritas akademik, persiapan pengerjaan tugas, dan karya ilmiah, serta materi klinik.
Demikian disampaikan Direktur UT Jayapura Fajar Rahmadhani kepada Cenderawasih Pos di Hotel Horison Abepura Minggu (31/8/2025).
Dia mengungkapkan kegiatan ini juga salah satu cara untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi ujian melalui strategi dan penanganan kecemasan.
Pelatihan tersebut merupakan agenda rutin UT Jayapura untuk memberikan pembekalan tentang sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi kepada mahasiswa baru. Hari kedua agenda dimulai pukul 11.00 WIT hingga selesai dengan menghadirkan sejumlah pemateri berkompeten.
“Hari ini hari kedua mahasiswa UT Jayapura mengitu LPKBJJ. Orientasi studi ini dilakukan selain mahasiswa mengenalkan UT. Tetapi juga untuk melatih siswa belajar mandiri, dan tugas workshop, dan terakhir ujian klinik,” ucap Fajar menjelaskan.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa selama pelatihan. Karena itu ia berharap pelatihan LPKBJJ dapat membantu siswa baru beradaptasi dengan pola belajar jarak jauh tanpa bergantung pada dosen.
Lebih lanjut ia menuturkan, sistem pendidikan jarak jauh yang diterapkan UT mempunyai konsep terbuka. Terbuka artinya tidak ada batasan usia, tahun ijazah dan lama studi. Sementara jarak jauh artinya ada keterpisahan dalam proses pembelajaran antara mahasiswa dan tutor atau dosen.
Tapi hal ini difasilitasi dengan media pembelajaran. Seperti layanan pembelajaran online dan webiste serta ada juga pembelajaran tatap muka. Lanjutnya semua layanan belajar akan disiapkan dengan baik oleh kampus.
"Media itu sifatnya fleksibel. Jadi menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa. Kalau ingin tatap muka, kami menyiapkan layanan tatap muka. Kalau memang sibuk dan tidak bisa tatap muka, maka kami menyiapkan layanan perkuliahan online," ungkapnya.
Untuk diketahui UT Jayapura terus berkomitmen menghadirkan pendidikan tinggi yang fleksibel, inklusif, dan berkualitas. Dengan bekal tersebut, mahasiswa diharapkan siap menjalani proses akademik secara mandiri.
“Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan ini karena bekal ini sangat menentukan keberhasilan mereka dalam proses belajar di UT,” tegasnya.
Ia menambahkan, budaya belajar mandiri menjadi kunci keberhasilan siswa dalam sistem pendidikan terbuka. (*)