CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Pencegahan dalam penanggulangan bencana saat ini perlu diimplementasikan dan diedukasikan secara rutin dan berkesinambungan. Hal ini guna meminimalisir adanya dampak bencana.
Untuk itulah pemberian materi terkait penanganan bencana harus disosialisasikan sejak dini kepada para peserta didik. Hal ini seperti yang dilakukan tim Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Jayapura, di SD Inpres Kotaraja, Kamis (21/8/2025).
Kepada Cenderawasih Pos, Asisten l Sekda Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana bagi para siswa penting dilakukan. Mengingat Kota Jayapura termasuk wilayah rawan bencana.
"Karena bagaimanapun bencana itu terjadi kapan saja, di mana saja, korbannya siapa saja bisa. Itu sebabnya sosialisasi harus disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk anak-anak sekolah," kata Nyoman.
Ia berharap setelah sosialisasi dan simulasi itu dilakukan para siswa dan guru dapat dipetakan ketika bencana itu terjadi. Sehingga meminimalisir dampak dari bencana itu sendiri.
Sementara itu, Plt BPBD Kota Jayapura, Nofdi J Rampi menyebutkan bahwa, SD Inpres Kotaraja merupakan sekolah ketiga dilakukan oleh pihaknya dalam melakukan sosialisasi di tahun 2025.
"Sekolah ini (SD Inpres Kotaraja), sekolah ketiga kita melakukan sosialisasi dan simulasi. Sebelumnya kita di SMP Muhammadiyah Abepura, kemudian SLB Negeri 1 Kotaraja," ungkapnya.
Sementara Kepala SD Inpres Kotaraja, Germanya Rosumbre mengatakan pihaknya menyambut baik dengan adanya kegiatan tersebut dilakukan oleh BPBD Kota Jayapura, BMKG wilayah V Jayapura dan beberapa instansi lainnya yang terlibat.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting dilakukan untuk anak-anak diusia dini saat ini. Paling tidak ketika bencana datang anak-anak tidak panik dan bisa mengontrol emosi.
"Sosialisasi ini penting dilakukan agar anak-anak sekolah paham. Sehingga ketika terjadi gempa di sekolah dapat mengontrol diri," kata kepsek.
Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, peserta dalam kegiatan ini berjumlah 50 orang dan berlangsung dengan penuh antusias.
Untuk membuat penyampaian materi lebih menarik, selain menggunakan power point, narasumber juga memanfaatkan video edukasi dan mengajak peserta untuk bernyanyi bersama lagu terkait mitigasi gempa bumi.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman sadar bencana dan pengurangan risiko bencana sedari dini. (*)