CEPOSONLINE. COM, JAYAPURA- Gerakan kolaborasi dilakukan mahasiswa Uncen yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dehaling dan komunitas Forum Indonesia Muda (FIM) di Perumnas III Waena, Kota Jayapura.
Yang dilakukan adalah pembersihan halte bus dan membagikan sembako bagi mama-mama PKL disekitar lokasi.
Ketua UKM Dehaling Uncen, Apolos Akmuri, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk menyadarkan masyarakat dan mahasiswa agar lebih peduli terhadap lingkungan dan juga peka terhadap apa yang ada disekitar tempat tinggal.
Halte dan puluhan mama-mama ini berada disekitar Kabesma Uncen dan selama ini jarang diperhatikan.
“Ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Terkhusus untuk halte ini, kami bersihkan agar bisa kembali digunakan sebagaimana mestinya oleh pelajar, mahasiswa, dosen, maupun masyarakat umum untuk meneduh atau menunggu angkutan,” ujar Apolos kepada wartawan, Senin (1/7/2025)
Harus diakui selama ini halte tersebut mirip tempat berhantu karena kotor, banyak coretan dan pecahan botol sehingga tak nyaman digunakan. Pada giat kemarin mahasiswa sampai mengepel lantai hingga dindingnya.
Menurutnya, jika semua pihak, terutama mahasiswa, bersikap acuh terhadap lingkungan, maka berbagai masalah lingkungan bisa menjadi ancaman nyata.
Kata Apolos pemuda dan mahasiswa memiliki peran penting dalam mendorong perubahan di tengah masyarakat, terutama dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat.
“Kami ingin ada perubahan konkret dalam kebiasaan menjaga lingkungan danhari ini kami sudah memulai meski baru sebatas membersihkan halte,” tambahnya.
Apolos berharap setelah bersih jangan lagi ada lagi coretan yang mengganggu kenyamanan publik.
“Sudah kami bersihkan soalnya," katanya.
Perwakilan FIM Jayapura, Afny Fadilla Rahmadani, mengatakan aksdilakukan karena keprihatinan terhadap kondisi halte Kabesma yang sudah lama tidak terawat, kotor, dan bahkan digunakan untuk aktivitas negatif.
“Halte ini sudah lama tidak digunakan. Banyak mahasiswa pun enggan memanfaatkannya karena kondisinya kotor dan sudah menjadi tempat mabuk. Kami terdorong untuk memulainya dari sini,” ungkap Afny.
“Ke depan, tak hanya halte tapi ikon lain juga bisa dan ini sikap peduli kami,” tambahnya.