CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Siapa sangka dari kejadian bentrok antara mahasiswa Uncen dengan aparat keamanan di Perumnas III Waena, Kamis (22/5/2025) memiliki kemiripan dengan tragedi Abepura Berdarah, 16 Maret 2006 silam.
Ya pada saat itu aparat sempat mundur namun dihujani batu dan akhirnya ada empat aparat keamanan yang ditemukan meninggal.
Sama seperti kejadian di depan Gapura Uncen Kamis pagi, dimana aparat sempat mundur saat dilempari dan empat personel terluka akibat lemparan.
Tak hanya itu, satu truk Dalmas juga diamuk dan dibakar. "Kalau kami analisa pendemo ini ada tiga kelompok, satu yang di Gapura yang berhadapan dengan aparat, satu lagi standby di bagian atas dan satu kelompok lagi di belakang perumahan Uncen, " jelas Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Fredrick Maclarimboen di lokasi kejadian.
Dikatakan, saat kelompok yang di gapura sudah oke bernegosiasi, tiba - tiba kelompok di atas turun dan menutup semua gerbang dan disitu terjadi keributan dan tarik menarik.
Kapolres mencermati ada banyak batu yang disiapkan, sepanjang jalan naik ke Kampus Uncen ribuan batu dijejer di pinggiran trotoar.
"Dugaan kami memang sudah dipersiapkan, kendaraan tentu sulit naik dan dari bawah bisa dihajar pakai batu," tambahnya.
Potongan batang pohon dan pecahan botol juga dihambur agar kendaraan tidak bisa naik. Posisi di atas tentu lebih diuntungkan sehingga ketika aparat naik lebih mudah diserang dengan batu.
"Coba saja lihat, banyak sekali batu di jalan dan itu buka kerikil, ukurannya besar-besar, " tambah Kapolres.
Dan ketika aparat memilih mundur untuk bertahan kata Kapolresta ada kelompok di belakang halte yang sudah siap melempar.
"Jadi ada yang dari depan dan juga dari samping, " tambahnya.
Pantauan Ceposonline.Com diketahui mobil Kapolres juga ikut dilempari. "Bagian kap dan samping yang kena, " tutupnya. (*)