CEPOSONLINE.COM,JAYAPURA- Potensi sektor pariwisata di Kota Jayapura hingga kini masih menjanjikan. Hanya sayangnya belum ada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tergarap signifikan di sektor ini.
Selain itu lokasi wisata juga belum 100 persen memberikan kenyamanan. Selain retribusi yang muncul secara mendadak tetapi juga persoalan sampah yang tak selesai-selesai.
Dan satu lokasi yang paling banyak dihujani sampah adalah Pantai Holtekamp. Disini sampah seakan tak habis-habisnya.
Jika hari ini dibersihkan maka dipastikan beberapa hari ke depan sepanjang bibir pantai akan kembali di penuhi sampah.
“Dari hasil grebek sampah yang kesekian kalinya ternyata pantai ini memang sangat kotor. Bersih sedikit besoknya langsung kotor. Begitu terus,” kata Rahmatullah, Koodinator Rumah Bakau Jayapura, Sabtu (12/4/2025).
Ia menyampaikan dari kegiatan pembersihan tadi ia dan tim berhasil mengumpulkan sebanyak 42 kantong sampah dengan berat 548 Kg. “Tapi ini hanya sekita 200 meter. Tadi memang sampah banyak sekali, mungkin karena air naik sampai ke bibir pantai,” imbuhnya.
Selain itu hal lain yang dianggap tidak nyaman adalah muncul retribusi – retribusi dadakan. “Ini juga yang akhirnya membuat kami malas untuk masuk ke teluk (Teluk Yotefa), belum apa-apa sudah dimintai uang. Tadi kami parkir di pinggir jalan sebentar dan saat mau jalan eh dimintai uang satu motor Rp 5 ribu,” beber Rahmatullah.
“Sebenarnya bukan soang berapa yang dibayarkan selama jika itu masuk ke PAD. Ini diminta begitu saja sehingga kami berfikir jangan-jangan mereka juga yang bangun jalan hingga kami bisa berada sampai disini,” singgungnya.
Ia berharap hal-hal ini bisa ditertibkan atau diatur sehingga tidak menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi pengunjung. “Kalau pajaknya atau retribusinya jelas tentu kami tidak masalah, asal jangan dibuat seolah-olah ini pungli apalagi seperti kena palak,” tutupnya. (*)