CEPOSONLINE.COM-JAYAPURA – Euforia malam pergantian tahun dari tahun 2024 ke tahun 2025 berakhir. Kota Jayapura meski diguyur hujan namun pesta kembang api tak terhindarkan.
Dari sampah-sampah sisa malam tahun baru ini sekelompok anak muda memilih untuk ikut membersihkan. “Setiap awal tahun pasti ada banyak sampah petasan dan kembang api yang terbuang begitu saja. Kota menjadi kotor dan kami pikir perlu sebuah aksi untuk membantu,” kata Rahmatullah, salah satu koordinator Rumah Bakau Jayapura, Senin (1/1/2025).
Ia bersama beberapa rekannya sedari pagi menyisir pinggiran Jembatan Yotefa dan mengumpulkan banyak sampah. Kegiatan yang semua orang bisa melakukan namun tidak semua mau melakukan. “Ada 700 botol minuman keras yang kami kumpulkan hanya dengan durasi satu jam. Ini artinya lokasi jembatan memang digunakan untuk pesta miras. Kami pikir itu sudah jadi rahasia umum,” tambahnya.
Dari waktu 1 jam ini mereka berhasil mengumpulkan sampah seberat 322 Kg dimana 127 Kg lainnya merupakan sampah limbah petasan atau kembang api. “Agak miris sebab tahun 2025 ini ada banyak kebijakan pemerintah pusat yang bisa dibilang memberatkan perekonomian secara global. Pajak yang naik menjadi 12 persen adalah pukulan telak awal tahun. Harusnya kita bisa lebih prihatian dengan kondisi ini, bukan justru berpesta dan menghambur-hamburkan uang,” imbuh penanggung jawab kegiatan, Muhammad Ikbal.
Iapun berharap masyarakat bisa lebih bijak dimana dari kenaikan pajak ini paling tidak masyarakat bisa semakin bijak untuk berbelanja dan menghasilkan sampah baru yang hanya merusak lingkungan. “Kami hanya melakukan apa yang kami bisa. Membantu ikut berkontribusi untuk kota ini meski tidak seberapa,” tutupnya. (*)