CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA- Selain menuntut penyelesaian ganti rugi pelunasan lahan RSUD Abepura, pada spanduk yang dipasangkan di pintu gerbang masuk RSUD Abepura, juga terdapat salah satu tuntutan terhadap Direktur RSUD Abepura, Selasa (31/10/2023).
Dimana pada tuntutan point ke-4 pada spanduk tersebut dituliksan; "Direktur RSUD Abepura Segera Dicopot Dari Jabatannya Karena Tidak Mampu Menyelesaikan Masalah"
Menanggapi hal itu Direktur RSUD Abepura dr. Daisy C. Urbinas menegaskan tuntutan tersebut sangat tidak masuk akal, pasalnya penilaian terhadap kinerja direktur, bukan kewenangan masyarakat Suku Merahabia, tapi internal rumah sakit.
"Saya rasa tuntutan ini sangat aneh, saya pun bertanya ini sebenarnya menuntut penyelesaian lahan, atau jabatan saya (Direktur RSUD Abepura red)," kata dr. Daisy C Rumbinas kepada Ceposonline.com melalui sambungan telepon.
Sebab menurutnya persoalan tanah Rumah Sakit Umum Daerah Abepura, bukan kali pertama terjadi, namun sebelum dirinya menjabat sebagai Direktur di RS Abepura, persoalan itu pernah terjadi.
"Lantas kenapa sekarang yang dipersoalkan kinerja Direktur. Padahal secara prinsip proses penyelesaian tanah RSUD Abepura ini merupakan kewenangan pemerintah provinsi, karena ini merupakan rumah sakit tersebut milik pemerintah daerah," tanya Daisy.
Dia pun mengatakan atas persoalan tersebut telah dilakukan sesuai prosedur yang ada. Dimana sebelumnya Suku Merahabia pernah memang pernah melayankan surat tuntutan ke RSUD Abepura. Tuntutan tersebutpun telah diajukan ke pemerintah Provinsi Papua.
"Tugas saya hanya perpanjangan tangan atas aspirasi mereka, tapi untuk membuat keputusan atas persoalan ini bukan kewenangan saya," tegasnya.
Oleh sebab itu, diapun menilai tuntutan pencopotan jabatannya itu diduga ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan Suku Merahabia, untuk menjatuhkan harga dirinya.
"Saya pikir tuntutan point ke-4 ini sangat tidak sinkron dengan persoalan yang ada, jadi saya anggap hal ini hanyalah tuntutan titipan dari oknum-oknum, yang tidak suka dengan saya," bebernya.
Diapun mempertanyakan oknum yang ada dibalik tuntutan tersebut. Sebab menurutnya Suku Merahabia sama sekali tidak punya niat untuk menuntut kinerjanya.
"Saya semakin curiga, ada oknum-oknum tertentu yang manfaatkan Suku Merahabia, karena saya tahu Suku Merahabia tidak pernah mengurusi internal RSUD Abepura," tandasnya.
Dia pun mengaku tidak pernah tersinggung dengan tuntutan tersebut. Lantaran dirinya menilai tidak pernah melanggar aturan yang ada.
Saya tidak malu dengan tuntutan itu, karena saya rasa apa yang saya kerjakan untuk RSUD Abepura, sudah sesuai prosedur, hanya saja persoalan ini kemudian mengambang karena tidak pada poinnya," kata Daisy. (*)