• Minggu, 21 Desember 2025

Selamatkan Papua, Kemerdekaan Butuh Persatuan

Photo Author
- Senin, 1 Desember 2025 | 20:47 WIB
Solidaritas Mahasiswa Papua saat menggelar seminar umum di Asrama Putra Mahasiswa Yahukimo di perumnas lll Waena, Senin (1/12/2025).
Solidaritas Mahasiswa Papua saat menggelar seminar umum di Asrama Putra Mahasiswa Yahukimo di perumnas lll Waena, Senin (1/12/2025).

 

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Papua Barat pada 1 Desember, Solidaritas Mahasiswa Papua (SOMAP), mengadakan seminar terbuka yang digelar di Asrama Putra Mahasiswa Yahukimo di Perumnas lll Waena.

Seminar tersebut mengangkat tema 'Selamatkan Bangsa Papua, Butuh Kekuatan, Kemerdekaan Butuh Persatuan'. Adapun Seminar ini diselenggarakan dengan alasan solidaritas mahasiswa papua melihat bahwa di Tanah Papua darurat militer, demokrasi, terus terjadi.

Kamus Bayage, selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan bangsa Papua Barat ke -64 tahun.

"Kami melaksanakan seminar ini untuk merefleksikan hari kemerdekaan bangsa Papua Barat ke-64 atas perjuangan dan penderita rakyat Papua dari perjuangan panjang untuk mendirikan sebuah bangsa yaitu Papua Barat itu sendiri," kata Kamus Bayage kepada Cenderawasih Pos di Perumnas lll, Senin (1/12/2025).

Adapun dalam seminar tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa, tokoh-tokoh politik Papua, salah satunya Buchtar Tabuni dan Yohanis Tabuni, Juru Bicara Internasional TNPB Victor Yeimo, dan LBH Papua.

Kamus mengingatkan, seluruh masyarakat Papua untuk terus memperjuangkan hingga kemerdekaan sebagai bangsa berdaulat tercapai.

Namun disatu sisi dia menjelaskan, mahasiswa saat ini hanya bisa berusaha independen, untuk bagaimana menyelesaikan persoalan yang terjadi saat ini di Papua. Untuk itu ia mengajak generasi muda Papua bersama-sama perjuangkan masa depan Papua untuk mencapai kemerdekaan.

"Kami generasi muda Papua akan memperjuangkan sampai mendapatkan kemerdekaan untuk menentukan nasib sendiri," ucap Kamus dengan tegas.

Lebih jauh, kordinator mahasiswa Papua itu juga turut menyoroti penambahan militer di Papua oleh pemerintah. Dikawatirkannya penambahan militer itu nantinya akan membawa dampak negatifnya terhadap hak asasi manusia, peningkatan kekerasan, dan ketidakstabilan sosial di wilayah tersebut.

“Kami juga sangat mendukung untuk segera tarik kembali pasukan militer non-organik ke baraknya. Orang Papua, sudah lama trauma dengan operasi militer. Jangan tambah lagi dengan pengiriman militer banyak-banyak,” pungkasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ringroad Longsor Lagi, Akses Ditutup Total

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:01 WIB
X