• Minggu, 21 Desember 2025

64 Tahun Bersama Indonesia, KNPB Minta Masyarakat Papua Merefleksikan Diri

Photo Author
- Senin, 1 Desember 2025 | 14:25 WIB
KNPB saat merayakan proklamasi kemerdekaan Papua Barat ke-64 di Kampwolker, Perumnas 3 Waena, Senin (1/12/2025). (Ceposonline.com/Jimi)
KNPB saat merayakan proklamasi kemerdekaan Papua Barat ke-64 di Kampwolker, Perumnas 3 Waena, Senin (1/12/2025). (Ceposonline.com/Jimi)

 

CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat yang jatuh pada 1 Desember, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mengadakan sejumlah kegiatan, salah satunya mengajak masyarakat merefleksi diri.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, suasana di markas besar KNPB di hari proklamasi tersebut pun mendadak jadi ramai. Ratusan massa simpatisan KNPB di Kota Jayapura dan sekitarnya hadir dalam kegiatan refleksi itu.

Masa yang datang dari berbagai penjuru terlihat mengenakan berbagai atribut khas Papua merdeka. Tak sedikit mereka menggambarkan bendera binatang kejora di bagian pipi masing-masing, ada juga menggambarkan bendera Papua merdeka dan bendera KNPB di bagian punggung.

Terlihat juga beberapa anak-anak balita, para pemuda mengenakan mahkota di kepala dan menggambar pipinya bendera bintang kejora serta mengangkat tangan kiri ketika menyerukan 'Papua? Merdeka' sebagai bentuk perlawanan atas penindasan yang terjadi saat ini dengan masyarakat Papua di daerah konflik.

Kepada Cenderawasih Pos, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat KNPB Agus Kossay mengatakan bahwa kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan yang dilakukan pihaknya terhadap para pejuang Papua merdeka.

Ia menyebutkan orang Papua saat ini merasa hak kemerdekaannya telah dirampas. Karena itu pihaknya tidak berhenti-henti untuk memperjuangkan hak politik masyarakat Papua tersebut kepada dunia. Ia merasa orang Papua dikorbankan demi kepentingan ekonomi politik dunia.

"Orang Papua merasa dikorbankan demi kepentingan ekonomi demi kepentingan ekonomi politik dunia. Termasuk Amerika, PBB, Belanda dan Indonesia. Karena itu hari ini kita merayakan proklamasi kemerdekaan Republik Papua Barat," kata Kosai, di Kampwolker, Perumnas 3 Waena, Senin (1/12/2025).

Kosay menjelaskan jika sebelumnya perayaan hari kemerdekaan Papua Barat, masa harus turun jalan untuk melakukan aksi namun kali ini berbeda. Masa dikumpulkan menjadi satu untuk menyampaikan aspirasinya dalam bentuk puisi, puitis, menggambar dan lain sebagainya.

Di sini kata ketua KNPB pusat itu, tidak lagi pemimpin yang bicara tetapi semua masyarakat diberikan kesempatan menyampaikan aspirasi dan ekspresinya yang dirasakan selama 64 tahun bergabung bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dituangkan dalam hasil karya masing-masing.

"Merefleksikan 64 tahun orang Papua berjuang, kita harus merefleksikan dia dalam bentuk kegiatan begini (Refleksi). Kegiatan seni lukis, seni tari, puisi. Jadi hari ini tidak lagi pemimpin-pemimpin yang berbicara tetapi rakyat sendiri yang mengekspresikan apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan selama 64 tahun bersama Indonesia," bebernya.

Di tempat yang sama Kosay mengajak seluruh masyarakat Papua untuk terus berjuang, hingga penentuan nasib sendiri dapat terwujud. Karena menurutnya dampak dari kepentingan ekonomi politik sehingga mengakibatkan orang Papua terus berkorban.

Selain itu, Kosay juga sampaikan bahwa penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat Papua saat ini harus ditanggung jawab oleh Belanda secara moral maupun politik. Sehingga perjuangan masyarakat Papua dapat terselesaikan dengan baik.

"Orang Papua akan terus berjuang selama hak penentuan nasib sendiri diberikan. Kami terus berjuang melawan ketidakadilan di atas tanah ini (Papua)," pungkasnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agung Trihandono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ringroad Longsor Lagi, Akses Ditutup Total

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:01 WIB
X