CEPOSONLINE.COM, SENTANI – Pemerintah Kabupaten Jayapura mendorong pengembangan kakao sebagai salah satu komoditas unggulan daerah. Hal ini disampaikan oleh Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Yusuf Yambe Yabdi, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang pengembangan kakao di Sentani.
Menurut Yusuf, melalui FGD ini diharapkan muncul berbagai gagasan dan ide strategis yang dapat dijadikan bahan dalam penyusunan kebijakan daerah, khususnya di sektor perkebunan.
“Kenapa kakao, Karena kakao merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Jayapura yang dulunya sangat menonjol. Bupati Jayapura menilai, komoditas ini penting dan berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujarnya, Selasa (11/11).
Ia menambahkan, dalam forum diskusi tersebut hadir berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam pengembangan kakao, seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM), akademisi, serta badan riset di Kabupaten Jayapura. Diharapkan hasil dari pertemuan tersebut dapat menjadi dasar kebijakan dalam pengelolaan dan pengembangan perkebunan kakao di daerah itu.
Sementara itu, pengelola kebun kakao dari Yapsi, Dui Irianto, mengungkapkan bahwa produksi kakao di wilayahnya sudah cukup baik, dengan rata-rata mencapai 700 kilogram per hektar.
“Sebenarnya hasil produksi bisa lebih tinggi hingga satu ton per hektar. Namun, faktor cuaca masih menjadi kendala utama yang memengaruhi hasil panen,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jayapura, Terry Ayomi, menilai potensi lahan di wilayah Kabupaten Jayapura sangat besar, namun pemanfaatan dan produksi kakao masih tergolong minim.
“Melalui FGD ini, kita ingin melakukan integrasi data dan masukan dari para pengelola maupun petani kakao. Kita juga akan melakukan pemetaan untuk mengetahui seberapa luas lahan kakao yang ada di Kabupaten Jayapura,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan Balai Karantina untuk mengetahui potensi ekspor kakao dari Kabupaten Jayapura. Selain itu, pemerintah daerah akan menggandeng para pengusaha yang selama ini mendampingi masyarakat di kampung-kampung agar produksi kakao dapat terus berlanjut dan meningkat.