CEPOSONLINE.COM, SENTANI -Bupati Jayapura Yunus Wonda menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dalam menyukseskan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh wilayah setempat.
Dalam waktu dekat, Pemkab Jayapura akan mengundang pihak perbankan dan seluruh kepala sekolah mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG selama ini. Menurut Bupati, evaluasi tersebut perlu dilakukan agar pelaksanaan program tepat sasaran dan sesuai standar.
“Jangan sampai pemberian makanan tidak dari hari Senin sampai Jumat hanya hari tertentu saja. Kami ingin memastikan standar makanan, kebersihan penyajian hingga pengantarannya benar-benar sesuai,” tegasnya, Selasa (19/8/2025).
Bupati menegaskan bahwa distribusi MBG harus merata di seluruh wilayah Kabupaten Jayapura dan tidak boleh hanya terfokus pada daerah tertentu. Pemerintah juga ingin memastikan tidak terjadi tumpang tindih bantuan sehingga program bisa berjalan lancar.
Selain sekolah, Pemkab juga akan melibatkan pihak perbankan dalam mendukung pembiayaan program MBG. Bupati meminta perbankan agar dapat memberikan akses kredit atau modal bagi yayasan maupun investor yang terlibat dalam penyediaan makanan bergizi tersebut.
“Dalam pembangunan dapur MBG kami membutuhkan sekitar 31 dapur. Biaya pembangunan satu dapur lengkap dengan perlengkapan dan mobil box pengantaran diperkirakan mencapai Rp2–3 miliar. Kebutuhan ini tentu tidak bisa dipenuhi sendiri oleh yayasan atau investor, sehingga dukungan perbankan sangat kami butuhkan,” jelasnya.
Yunus Wonda juga menekankan bahwa sasaran program tidak hanya anak sekolah, namun juga ibu hamil, ibu menyusui dan balita sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Jayapura.
“Setelah pihak perbankan dan kepala sekolah, kami juga akan memanggil yayasan atau investor yang menjalankan MBG untuk memastikan kemampuan pelaksanaan program hingga ke wilayah kampung,” ujarnya.
Tahap selanjutnya, Pemkab Jayapura akan mengundang kepala distrik, ondoafi dan tokoh adat untuk ikut mendukung pelaksanaan MBG, sekaligus memanfaatkan potensi lokal agar program tersebut juga memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perputaran ekonomi lokal.(*)