CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA – Agenda carnaval budaya yang menjadi penutup rangkaian perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kota Jayapura, Sabtu (18/8), tak hanya menampilkan kemeriahan seni dan budaya.
Dalam momen tersebut, terselip pesan penting tentang kepedulian lingkungan yang disampaikan secara kreatif oleh komunitas Rumah Bakau Jayapura.
Dengan berpenampilan ala “Money Heist”, kelompok pencinta lingkungan ini tampil sambil membawa sejumlah papan bertuliskan pesan kritis terkait bahaya plastik sekali pakai bagi kesehatan dan lingkungan.
Aksi tersebut ditampilkan langsung di hadapan Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, di kawasan Trisila, serta di hadapan Wakil Wali Kota Rustan Saru di Lapangan Karang Ampas PTC.
Ketua Rumah Bakau Jayapura, Rahmatullah menegaskan bahwa Teluk Yotefa tidak boleh dijadikan tempat pembuangan sampah.
“Terkadang kita lalai, perilaku nyampah kita justru merugikan warga kampung di sekitar teluk. Sampah plastik dan botol sekali pakai yang kita gunakan di kota akhirnya bermuara di kampung-kampung pesisir,” ujarnya, Kamis (21/9).
Rahmatullah yang juga berprofesi sebagai guru itu menyoroti belum maksimalnya penerapan edaran pemerintah terkait penggunaan botol minum isi ulang (tumbler).
Menurutnya, hal ini seharusnya menjadi langkah nyata dalam menekan timbulan sampah plastik.
“Kita yang tinggal di kota jangan remehkan satu botol atau satu plastik, karena ada jutaan orang lain yang melakukan hal sama setiap hari. Lihat saja sampah di lokasi Car Free Day kemarin, sangat memprihatinkan,” sindirnya.
Ia pun berharap pemerintah dan masyarakat bisa lebih serius menjaga lingkungan dengan mengubah perilaku sehari-hari.
“Plastik memang praktis, tapi ancaman jangka panjangnya besar. Jika kita abai, dampaknya justru akan dirasakan oleh generasi anak cucu kita nanti,” pungkasnya.(*)