CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya meluncurkan program air bersih, bertempat di Sp2, Jalur 5, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (12/7/2025).
Peluncuran ini dihadiri oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong serta Direktur dan EVP Sustainable Development and Community Relation PT. Freeport Indonesia Claus Wamafma beserta jajaran, unsur pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta warga masyarakat setempat.
Peluncuran ini merupakan penantian terlama masyarakat di Kabupaten Mimika terutama di wilayah Kota Timika akan kerinduan terhadap air bersih dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Pieter Edoway dalam laporannya menyampaikan, megaproyek ini sudah direncanakan mulai 2012.
Kemudian, pada 2013 proyek kolaborasi Pemkab Mimika dan PTFI ini kemudian dimulai dengan pembangunan Water Treatment Project (WTP) 430 mulai dikerjakan hingga rampung pada 2019.
Dalam pelaksanaannya, PTFI bertanggung jawab atas pembangunan fasilitas pengolahan air bersih, sementara Pemkab Mimika melakukan penyediaan dan pemasangan pipa serta jaringan distribusi ke rumah-rumah warga.
Setelah dilakukan beberapa kali uji coba, WTP yang berlokasi di Distrik Kuala Kencana akhirnya diserahterimakan dari PT Freeport Indonesia kepada Pemerintah Kabupaten Mimika pada 2023.
Adapun proyek tersebut dikerjakan dengan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pada 2014, Dinas PUPR Kabupaten Mimika melakukan revisi anggaran terhadap proyek air bersih ini sebesar lebih dari Rp374 miliar.
Lalu, di tahun 2022 anggaran yang dikucurkan mencapai lebih dari Rp510 miliar. Dari total tersebut, telah terealisasi pada tahun itu sebesar Rp136 miliar.
Sedangkan, di tahun 2024 pemerintah menganggarkan sekitar lebih dari Rp248 miliar untuk pembangunan proyek air bersih ini.
Kemudian, dikucurkan lagi sekitar lebih dari Rp275 miliar pada tahun 2025 dengan progres terkini telah mencapai 53,98 persen.
Selanjutnya, sisa anggaran yang dibutuhkan di tahun ini untuk kelanjutan proyek air bersih sekitar Rp236 miliar lebih atau sekitar 46,2 persen.
Kata Pieter, di tahun 2024, sebanyak 12.815 titik telah terpasang jaringan pipa. Lalu pada tahun 2025 ini.