derap-nusantara

Presiden Jokowi Bangga Ekonomi Indonesia Tumbuh Stabil 5 Persen

Lucky Ireeuw
Jumat, 1 Desember 2023 | 17:57 WIB
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu malam (29/11/2023). (ANTARA/Yashinta Difa)

Jakarta, 29/11 (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bangga dengan kondisi di dalam negeri mengingat ekonomi Indonesia tumbuh stabil di kisaran 5 persen.

Alhamdullilah dan patut kita syukuri Indonesia masih tetap tumbuh dan stabil,” kata Presiden Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 di Jakarta, Rabu malam.

Pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen dan inflasi yang cenderung stabil 2,6 persen, dinilainya membanggakan jika dibandingkan pertumbuhan negara lain, seperti Malaysia (3,3 persen), AS (2,9 persen), Korea Selatan (1,4 persen), dan Uni Eropa (0,1 persen).

“Ini kalau kita bicara dengan kepala negara lain; dengan presiden, dengan perdana menteri, kita bangga banget lho dengan pertumbuhan kita yang masih di kisaran 5 persen,” tutur dia.

Namun, Presiden menyoroti laporan dari para pelaku usaha yang menyebut peredaran uang di Indonesia semakin “kering”.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Senin (27/11), melaporkan angka keluarga berisiko stunting (KBS) menurun pada semester II-2023 (antara)

Menurut Jokowi, keringnya peredaran uang di sektor riil itu disebabkan banyaknya pembelian instrumen yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan maupun Bank Indonesia.

“Jangan, jangan terlalu banyak yang dipakai untuk membeli SBN, atau terlalu banyak untuk membeli SRBI atau SVBI, hingga yang masuk ke sektor riil jadi berkurang,” kata dia.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh perbankan untuk berhati-hati (prudent) dalam menjalankan bisnisnya.

“Saya mengajak seluruh perbankan memang harus prudent, memang harus hati-hati tetapi tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama bagi UMKM. Jangan semuanya ramai-ramai membeli ke BI maupun ke SBN, meskipun juga boleh boleh saja, tetapi agar sektor riil bisa kelihatan lebih baik dari tahun lalu,” ujar dia.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyinggung rendahnya realisasi belanja pusat dan daerah, yang masing-masing berada di angka 76 persen dan 64 persen padahal tahun anggaran 2023 hanya tinggal tersisa dua bulan lagi.

“Hal-hal seperti ini hampir setiap hari selalu saya ikuti. Menkeu (Sri Mulyani) pasti saya telepon (untuk tahu) ini kondisinya seperti apa sebetulnya,” kata Jokowi.**

Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani

 

Tags

Terkini

Bantuan Kesehatan Bagi Korban Banjir di Sumatera

Selasa, 9 Desember 2025 | 19:01 WIB

Perbarui sertifikat untuk cegah sengketa

Kamis, 20 November 2025 | 21:05 WIB

Prabowo targetkan tambah 30 fakultas kedokteran baru

Kamis, 20 November 2025 | 20:53 WIB

W.R. Supratman: Pahlawan mewangi, bukan berdarah

Rabu, 12 November 2025 | 19:54 WIB

Biaya haji 2026 turun

Rabu, 5 November 2025 | 04:03 WIB