CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Ratusan warga Tanah Merah, ibukota Kabupaten Boven Digoel diduga mengalami keracunan dari makanan yang disediakan di kampanye salah satu pasangan calon bupati di Boven Digoel, Sabtu (28/6/2025) .
Kepala RSUD Boven Digoel dr. Novita Mariolen lewat sambungan telepon mengakui adanya ratusan masyarakat yang diduga mengalami keracunan makanan tersebut.
‘’Total yang masuk ke RSUD Boven Digoel sampai Minggu dinihari tadi sebanyak 177 orang,’’ kata dr. Novita Mariolen melalui sambungan telpon, Minggu (29/6/2025).
dr. Novita menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan dari beberapa pasien yang datang dirawat di rumah sakit, bahwa mereka telah mendapatkan pembagian makanan pada Sabtu (18/6/2025) sekira pukul 15.00 WIT. Lalu sekira pukul 15.30-16.00 WIT, warga yang mendapatkan makanan tersebut mulai menyantap nasi bungkus yang dibagikan.
‘’Sekira pukul 18.00 WIT itu sudah ada yang mulai muncul gejala muntah dan beberapa masyarakat juga ada yang buang-buang air besar,’’ katanya.
Satu jam kemudian atau sekira pukul 19.00 WIT, lanjut Novita, sudah ada warga yang muntah-muntah tersebut datang ke RSUD Boven Digoel. Dari Total 177 orang yang masuk ke rumah sakit, lanjut Novita, tinggal 20 orang yang masih menjalani perawatan yang terdiri dari 17 anak-anak dan 3 orang dewasa.
‘’Untuk saat ini, pasien rawat inap sementara di observasi sama dokter penyakit dalam dan dokter anak. Untuk pasien tidak ada tanda-tanda ke arah kegawatdaruratan serius. Sedangkan pasien lainnya setelah diberikan pengobatan, kemudian diizinkan dokter yang menanganinya untuk pulang ke rumah,’’ katanya.
‘’Untuk dugaan sementara keracunan karena rasa pusing dan muntah-muntah itu mereka alami setelah mengkonsumsi makanan yang dibagikan. Mereka mengeluhkan makanan yang dibagikan itu sudah tidak baik, karena rasa makanannya sudah agak asam,’’ jelasnya.
Terkait dengan kejadian ini, Novita menambahkan bahwa Tim Surveilens dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel bersama dengan Polres Boven Digoel melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan maupun muntahan dari pasien tersebut. (*)