CEPOSONLINE.COM, TOLIKARA — Pemerintah Kabupaten Tolikara, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bergerak cepat dalam menangani bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah distrik di wilayah Tolikara sejak awal Mei 2025. Sebagai bentuk respon cepat tanggap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menurunkan tim darurat serta menyalurkan bantuan logistik dari pemerintah pusat.
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendali dan Operasi BNPB, bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi hingga ekstrem yang mengguyur wilayah pegunungan selama beberapa hari berturut-turut. Akibatnya, beberapa Sungai debit air meningkat dan terjadi longsor di tujuh distrik di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan.
Tak hanya memutus akses transportasi akibat kerusakan jembatan penghubung antara Wamena Tolikara,dan Karubaga antar Distrik,banjir dan longsor juga menyebabkan kerusakan lahan pertanian milik warga serta memaksa banyak penduduk untuk mengungsi. Sebagian besar warga kini tinggal sementara di honai milik kerabat atau keluarga mereka.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Tolikara menetapkan status Keadaan Darurat Bencana Alam melalui Surat Keputusan Nomor 78 Tahun 2025, yang berlaku selama 30 hari, mulai 25 April hingga 25 Mei 2025. Penetapan status darurat ini dimaksudkan untuk mempercepat koordinasi dan mobilisasi sumber daya penanganan bencana di lapangan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
Sebagai tindak lanjut, BNPB melalui BPBD Kabupaten Tolikara telah menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak. Bantuan tersebut meliputi beras, karpet, minyak goreng, gula, kopi, selimut, dan garam. Selain itu, BPBD juga telah mengusulkan tambahan bantuan berupa genset, sensor, gergaji, martil, dan paku guna menunjang kebutuhan tanggap darurat di lokasi bencana.
Penyerahan bantuan dilaksanakan di Distrik Karubaga, tepatnya di Kampung Muara, pada Rabu, 4 Juni 2025. Kepala Pelaksana BPBD Tolikara, Ferry Kogoya,SE, menjelaskan bahwa bantuan tersebut disalurkan langsung ke beberapa distrik yang terdampak parah, seperti Distrik Karubaga, Kuari, dan Bewani.
“Bantuan dari pemerintah pusat ini sangat penting untuk meringankan beban warga yang terdampak. Kami terus mengupayakan distribusi yang merata dan cepat, agar masyarakat dapat kembali pulih dari bencana ini,” ujar Ferry Kogoya.
BPBD Kabupaten Tolikara bersama tim dari BNPB dan instansi terkait lainnya saat ini masih terus melakukan pendataan dan pemantauan kondisi di lapangan, sekaligus menyusun langkah pemulihan pascabencana. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi dalam beberapa waktu ke depan. (Diskominfo Tolikara)*