CEPOSONLINE.COM, MERAUKE – Seorang pesilat kontingen Kabupaten Merauke bernama Bowo Prio Handono (20) terpaksa harus dilarikan ke RSUD Merauke akibat mengalami cidera saat sedang bertanding melawan pesilat dari Kabupaten Mappi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Papua Selatan di GOR Hiad Say Merauke, Kamis (2/11/2023).
Bowo Prio Handono harus menjalani operasi akibat mengalami patah tulang selangka sebelah kanan.
Ketua Pertandingan Pencak Silat Porprov Papua Selatan, Giyono yang juga Ketua Pengkab IPSI Kabupaten Merauke yang memimpin langsung pertandingan saat terjadi insiden mengatakan bahwa patah tulang selangka yang dialami oleh pesilat Bowo Prio Handono saat bertanding melawan pesilat dari Kabupaten Mappi tidak ada unsur kesengajaan.
‘’Tapi ini sebuah insiden yang memang bisa saja terjadi, karena olahraga ini merupakan olahraga yang berisiko,’’ jelasnya.
Menurutnya, setelah mengalami cedera tersebut, tim medis langsung melarikan Bowo ke RSUD Merauke untuk pengobatan dan operasi atas patah tulang yang dialaminya.
"Kami sebagai ketua pertandingan dan panitia sudah koordinasi dengan KONI Papua Selatan langsung dengan Ketua Harian KONI Papua Selatan pak Soleman Jambormias. KONI Papua Selatan menyampaikan akan bertanggung jawab untuk pengobatan operasi yang bersangkutan. Jadi sudah clear dan itu yang membuat kami bisa tenang karena biaya pengobatan dan operasi ditanggung KONI,’’ jelasnya.
Diakui Giyono bahwa olahraga bela diri pencak silat merupakan olahraga yang berisiko, sama dengan balap motor.
"Tapi itu sudah konsekuensi dari atlet apapun risikonya dan syukurnya pemegang kebijakan bertangung jawab untuk menanggung biaya operasi dan pengobatan,’’ ucapnya.
Mengenai BPJS Ketenagakerjaan, diakui Giyono bahwa sebagian atlet yang bertanding telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Namun atlet Bowo Prio Handono belum mengurus BPJS Ketenagakerjaan sebelum bertanding.
‘’Kalau BPJS Kesehatan tidak menangani kasus-kasus seperti ini, tapi oleh BPJS Ketenagakerjaan,’’ terangnya.
Karena itu, sangat penting seluruh atlet terutama untuk olahraga yang memiliki risiko tinggi untuk didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sebelum pertandingan.
‘’Sehingga ketika ada insiden seperti ini, bukan ditanggung panitia tapi oleh BPJS Ketenagakerjaan,’’ pungkasnya. (*)