• Senin, 22 Desember 2025

Pemprov Papua Tengah Launching Program Pandai Berhitung Metode Gasing

Photo Author
- Rabu, 18 Oktober 2023 | 13:50 WIB

Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk (tengah) dan Profesor Yohanes Surya melaunching Program Pandai Berhitung Gasing di aula Kantor Gubernur Papua Tengah, Rabu (18/10/2023).

 

 

CEPOSONLINE.COM, NABIRE_ Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Papua Tengah, yakni dengan melaunching pelatihan program pandai berhitung dengan metode Gasing (Gampang, Asyik dan menyenangkan).

Program ini berkolaborasi bersama  Tokoh sains dan Matematika Prof. Yohanes Surya P.hd yang juga merupakan Pendiri Yayasan Teknologi Indonesia Jaya bersama tim.

Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk, dalam acara launching program metode Gasing di Aula Kantor Gubernur Provinsi Papua Tengah, Selasa (17/10) mengatakan pendidikan adalah hak asasi bagi setiap anak di Indonesia. Hal ini termaktub dalam UU Dasar 1945 dan implementasi tercantum dalam PP RI Nomor 18 Tahun 2022.

" Komitmen atas amanat UU ini menjadi dasar dari program prioritas Pemerintah Provinsi Papua Tengah tentang peningkatan level numerasi siswa dengan metode berhitung cepat gasing, " kata Haluk.

Menurutnya, berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negri Nomor 400.1.7/2097/SJ, tanggal 6 April 2023 Tentang Percepatan Capaian Pendidikan Numerasi sekolah dasar di daerah dan juga Peraturan Dirjen dan Tenaga Pendidikan Nomor 0836/B/HK.04.01/2023 Tentang Penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Numerasi.

" Karena itu saya harap, dunia pendidikan melalui metode Gasing ini, membuat para siswa dapat mempercepat kompetensi numerasi mereka dengan cara yang lebih mudah memahami konsep matematika yang sulit dan memperoleh kemampuan berfikir logis dan kritis yang lebih baik, " tutur Haluk.

Lanjutnya, adalah sebuah kehormatan bagi kami di Provinsi Papua Tengah untuk boleh berkalaborasi dengan Profesor Yohanes Surya dan tim dari Yayasan Teknologi Indonesia Jaya untuk membangun sumber daya manusia generasi masa depan Papua Tengah.

Haluk menegaskan Provinsi Papua Tengah berambisi untuk menjadi Provinsi pertama di Indonesia yang mengajarkan metode gasing di seluruh Kabupaten di Provinsi ini dan menuntaskan masalah rendahnya numerasi.

“ Kerjasama ini akan menjadi babak baru dalam usaha peningkatan kualitas daya nalar, literasi dan numerik dengan cara yang menyenangkan bagi peserta didik. Karena anak yang bahagia adalah kunci dari anak yang berprestasi yang siap untuk menghadapi tantangan di abad XXI,” tegasnya.

Haluk mengungkapkan permasalahan yang dihadapi Papua selama ini adalah mengenai Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga penting untuk memprioritaskan program pendidikan demi mencerdaskan generasi anak-anak Papua Tengah yang unggul dan memiliki daya saing.

“Apakah kita bisa bersaing dengan anak-anak di Pulau Jawa atau di Pulau Sumatra. Jawabannya kita bisa. Itu sebabnya kita menghadirkan Prof Yohanes Surya agar anak-anak berkompeten bermunculan dari tanah ini,” pungkasnya.

Prof. Yohanes Surya menjelaskan, penerapan metode gasing tidak hanya dimaksudkan untuk membuat anak pintar berhitung, namun juga dapat mengembangkan cara berfikir anak.

" Metode Gasing ini tidak hanya untuk belajar matematika, tapi juga bisa untuk belajar IPA, belajar agama, belajar apapun bisa. Konsepnya bahagia belajar. Jadi para guru juga bisa menerapkan metode Gasing ini pada bidang-bidang lain," Jelasnya.

Ia menilai metode ini sangat efektif dan efisien. Hanya dalam waktu dua minggu saja, anak-anak  yang sama sekali tidak bisa matematika menjadi jago matematika.

Menurutnya, pelatihan metode gasing ini akan membuat anak-anak didiknya bahagia. Hal itu boleh dilihat kondisi anak saat ini dan pasca selesai mengikuti pelatihan, pasti akan terjadi peberdaan yang sangat mencolok, yakni tingkat kebahagiaan anak-anak bertambah.

“Dengan metode gasing ini anak-anak akan berbahagia, sebab anak-anak akan bermain, bernyanyi, berjoget sambil belajar, " tutur Prof. Surya

Ia menegaskan dalam waktu 2 minggu anak-anak diberikan pelatihan, dipastikan akan mampu berhitung penjumlahan, perkalian, pembagian dan pengurangan dengan cepat.

" Para guru-guru yang mengikuti pelatihan juga bukan hanya untuk guru matematika atau sains melainkan bisa guru olahraga, guru agama atau semua guru bisa belajar matematika. Bukan hanya itu saja, pihak yayasan atau gereja juga bisa diajari sehingga metode gasing ini nantinya bisa sampai ke pelosok-pelosok Papua Tengah, sampai semua anak-anak pintar berhitung, " ungkapnya.

Ia juga mengajak pemerintah di delapan Kabupaten dan masyarakat untuk mendoakan program Gasing ini agar dengan niat baik ini akan terlahir anak-anak Papua Tengah yang cerdas.

" Mari, doakan program ini bisa berjalan dengan baik sampai Bulan Mei 2024. Mari kita ucapkan terima kasih kepada Mama Penjabat Gubernur, karena melalui beliau program ini bisa berjalan dan terlaksana. Ketika saya ketemu beliau, saya diajak untuk melakukan disemua kabupaten dan beliau bersedia memfasilitasinya,” tegasnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, Marten Ukago mengatakan anak-anak di Papua Tengah sudah selayaknya mendapat mutu pendidikan yang sama dengan anak-anak di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Indonesia bagian Barat.

“Melalui pemikiran Mama Penjabat Gubernur, diharapkan metode gasing ini nantinya bisa membuat terobosan baru, dimana anak-anak SD yang tadinya lulus 6 tahun menjadi 4 tahun, SMP dari 3 tahun menjadi 1 tahun dan SLTA dari 3 tahun menjadi 2 tahun,” katanya.

Ukago menegaskan kegiatan metode gasing ini akan ditempuh dalam 4 fase dan melibatkan 8 kabupaten dan berakhir di bulan Mei 2024. Sehingga metode gasing ini baru dilaksanakan di Papua Tengah yang melibatkan semua kabupaten.

“Setelah metode gasing ini kita akan lanjutkan dengan program literasi. Hari ini kita masuk dalam program numerasi dan berikutnya kita akan lakukan literasi. Kita percaya dengan melakukan 2 program tersebut dipastikan akan merubah karakter anak-anak kita, yang tadinya anak diantar ke sekolah oleh orang tuanya, tetapi selanjutnya anaklah yang mengantar orang tuanya ke sekolah,” Tutup Ukago. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Persiapan Mandatori B50 Harus Clear and Clean

Kamis, 13 November 2025 | 22:33 WIB

MIRIS! Dapur MBG Kekurangan Ahli Gizi Berpengalaman

Sabtu, 27 September 2025 | 12:06 WIB
X