NABIRE - Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah Ribka Haluk S.Sos., MM menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Solafide Samabusa pagi ini, Selasa (17/10).
" Kita mengucap syukur kepada Tuhan karena pagi ini kita melaksanakan satu agenda Tuhan di Provinsi Papua Tengah yaitu peletakan batu pertama rumah Tuhan atau rumah Ibadah Jemaat Tuhan, " ujar Pj. Gubernur mengawali sambutannya.
Haluk mengatakan Tanah Papua telah diberkati oleh Tuhan melalui dua misionaris yang memasuki Tanah Papua pada 5 Februari 1855 di Pantai Pulau Mansinam. Ottow dan Geissler menabhiskan semua pekerja pekabaran Injil di Tanah Papua dengan kata-kata “Dalam nama Tuhan, kami menginjakkan kaki di tanah ini,”.
"Saya dengar Gereja GBI di Nabire dirintis oleh hamba Tuhan Pendera Frans Raiki dengan melewati beberapa tantangan. Semoga dengan peletakan batu pertama ini Gereja GBI terbangun dan menjadi Pondasi pelayanan Tuhan dan Jemaat dalam hidup menggereja, " kata Haluk.
Dia mengungkapkan, Hamba Tuhan Almarhum Pendeta Frans Raiki bukan hanya menjadi terang bagi jemaat Tuhan tetapi juga ikut membantu Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Nabire.
"Saya lihat sendiri, dari tangan beliau lahir sebuah Yayasan di bidang pendidikan yakni sekolah SD, SMP dan SLTA. Kini banyak anak-anak yang lahir dari sekolah yang almarhum dirikan, bahkan sebagian dari mereka banyak mengabdi untuk bangsa ini melalui pekerjaan mulia menjadi ASN, " tuturnya.Selain itu, almarhum pendeta Raiki juga telah memberikan kontribusi pembangunan pemerintahan di Kabupaten Nabire.
Menurut Haluk, seperti yang terlihat di Road Map Gedung gereja GBI di Samabusa akan berbentuk salib kalau dilihat dari atas." Puji Tuhan, ini Luar biasa. Mari bergandeng tangan satukan misi bangun gereja agar pembangun gereja ini cepat terealisasi, " tegas Haluk.
Mantan Kadinsosnakertrans Provinsi Papua itu mengungkapkan hari ini adalah bentuk komitmen pemerintah berdiri sebagai mitra gereja. Selaku Penjabat Gubernur ia merasa terhormat diberi kesempatan untuk meletakan baru pertama di Gereja GBI Solafide.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Papua Tengah, saya juga memberikan bantuan untuk pembangunan gereja sebesar Rp 500 juta. Saya berharap melalui bantuan ini dapat mendorong percepatan pembangunan, akan tetapi saya percaya atas kuasa Tuhan gereja ini bisa selesai dibangun sampai tahun depan,” tutupnya.(*)