CEPOSONLINE.COM, NABIRE- Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk mengatakan pihaknya akan memanggil Penjabat Bupati Intan Jaya Apolos Bagau, anggota Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Intan Jaya, pihak maskapai serta Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah, Zakarias Frans Marey.
Hal ini disampaikan Pj. Gubernur Papua Tengah untuk menjawab aksi demonstrasi yang digelar ratusan mahasiswa yang berasal dari Intan Jaya di Kantor Bandar Udara Nabire, Provinsi Papua Tengah.Dimana mereka menuntut agar harga tiket penerbangan Nabire-Intan Jaya diturunkan.
“Terkait dengan Kabupaten Intan Jaya yang terjadi inflasi, saya akan memanggil Penjabat Bupati Intan Jaya, DPRD Intan Jaya, maskapai penerbangan dan Dinas Perhubungan Provinsi Papua Tengah. Nanti saya akan meminta mereka jelaskan apa yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan inflasi, terlebih tingginya harga tiket penerbangan,” ungkap Ribka Haluk kepada wartawan di Kantor Gubernur Provinsi Papua Tengah, Kamis (12/10).
Ribka Haluk mengaku saat ini ia belum bisa mengetahui imbas dari tingginya harga tiket penerbangan ke Intan Jaya. Hanya saja diketahui ada mahasiswa melakukan aksi demonstrasi yang meminta harga tiket penerbangan untuk diturunkan.
“ Saya hari ini sudah tau ada aksi demonstrasi kemarin di media bahwa ada mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di Kantor Perhubungan Bandara Nabire, “ tutur Haluk.
Ribka Haluk menegaskan mengenai inflasi pihaknya telah membentuk Satgas Penanganan Inflasi, sehingga begitu mengetahui terjadinya kenaikan harga tiket atau barang-barang di daerah tentu pemerintah harus segera hadir untuk mencari solusinya.
“Pastinya saya ingin permasalahan ini segera diatasi, tidak boleh berlarut-larut. Jangan sampai masyarakat susah baru kita hadir, itu tidak boleh dilakukan,” pungkasnya.
Terkait adanya ancaman mahasiswa tentang rencana menduduki bandara dan melakukan boikot penerbangan ke Intan Jaya, Ribka Haluk meminta hal itu tidak boleh dilakukan. Ia menyampaikan melakukan aksi unjuk rasa apalagi memboikot didaerah obyek vital transportasi udara tidak diperbolehkan.
“Kami belum tau motif adik-adik ini kenapa harus melakukan demo di bandara dan apakah benar inflasi terjadi di Intan Jaya atau kenapa harga tiket itu bisa tinggi, saya belum mengetahuinya. Makanya saya perlu memanggil semua pihak,”katanya.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa asal Intan Jaya dari 17 kota studi yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Asal Intan Jaya Se-Indonesia mendatangi Kantor Bandar Udara Nabire, Papua Tengah, Rabu (11/10/2023).
Mereka menuntut agar pemerintah segera menurunkan harga tiket penerbangan Nabire-Intan Jaya yang melambung tinggi mencapai Rp 4 juta, hal itu juga mengakibatkan harga bahan-bahan pokok di Intan Jaya naik.
“ Saya berpesan kepada masyarakat dan adik-adik mahasiswa sudah cukup untuk melakukan demo, saya sendiri sudah dengar dan mengetahuinya, sehingga saya akan berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ke depan tidak usah lagi demo, cukup datang dan sampaikan masalahnya, kami pemerintah terbuka untuk siapa saja,” tutupnya. (*)