CEPOSONLINE.COM, WAMENA - Dinas Dukcapil, Pemberdayaan masyarakat dan Kampung Provinsi Papua berinisiasi menggelar seminar dan siraman rohani kepada generasi masyarakat dan generasi muda Papua lantaran melihat permasalahan saat ini dimana Narkoba, Miras , seks bebas, kekerasan terhadap perempuan dan krimnal yang meningkat di Wilayah Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua pegunungan menjadi masalah urgen.

PJ Sekda Papua Pegunungan Sumule Tumbo dalam menyakan presepsi terkait bahaya narkotika, miras, Seks bebas, kekerasan terhadap perempuan dan kriminal yang marak di Jayawijaya merupakan masalah yang dipandang sangat strategis oleh pemerintah Provinsi Papua Pegunungan yang menjadi penanganan bersama baik itu pemerintah, masyarakat dan mahasiswa dan semua komponen yang ada didalam daerah ini.

"Atas nama pemerintah Provinsi papua pegunungan kami memberikan apresiasi kegiatan ini karena strategis di butuhkan oleh masyarakat, sebab penyakit menular seperti HIV/AIDS, narkoba juga tinggi di Wamena,"ungkapnya Rabu (11/10) kemarin.

Masalah ini menjadi tantangan bagi semua, oleh karena itu semua harus bergandengan tangan dalam mengambil langkah strategis bersama untuk memberantas masalah -masalah itu, dengan memapu memberikan contoh dan keteladanan bagi pemuda, yang dibuktikan dengan prilaku kemanusiaan dalam masyarakat.

"Anak muda yang harus mampu memberikan edukasi terhadap masyarakat kita , kalau tidak kita tinggal tunggu waktu hancurnya generasi muda kita , ini yang harus di dorong oleh pemerintah Pemprov Papua pegunungan, agar masalah ini tak lagi menimbulkan permasalahn dalam masyarkaat ,"kata Tumbo.

Selain itu kepala Dukcapil, dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Dr. Margaretha Rumberkwan, S.Sos, MSi menyatakan seminar dan siraman Rohani bersama dengan TIM penggerak PKK Provinsi Papua pegunungan, yang difokuskan terhadap narkoba, seks bebas, kekerasan perempuan dan kriminal lainnya serta penguruh mras dan narkoba untuk sistem saraf dengan pemateri dari Polres Jayawijaya, dan Dokter RSUD Wamena

"Narkoba dan miras adalah salah satu pemicu terjadinya kekerasan di Papua pegunungan, oleh karena itu kami ngin peserta aktif bertanya agar bisa menjadi dialog guna mewujudkan Wamena menjadi Kota DANI,"bebernya (*)