• Senin, 22 Desember 2025

Pemprov Papua Tengah Launching Gerak Cepat Atasi Stunting 

Photo Author
- Jumat, 6 Oktober 2023 | 18:40 WIB

Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Ribka Haluk, S.Sos saat menyerahkan bantuan lansung tunai kepada Balita bermasalah gizi di Kampung Wami, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jumat (6/10/2023). (Ceposonline.com/Theresia)

 

CEPOSONLINE.COM, NABIRE-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah melaunching aksi gerak cepat atasi stunting yang mencapai jumlah angka di 35-36 % di Papua Tengah dan Kabupaten Nabire berada di angka 17,1 %.

Jumlah ini berdasarkan Aplikasi Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) 609 orang di Kabupaten Nabire dan 27 orang di Distrik Yaur.

Launching aksi gerak cepat tangani stunting di Provinsi Papua Tengah dilaksanakan di Puskesmas Wami, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jumat (6/10/2023).

Turut hadir dalam acara launching aksi gerak cepat tangani stunting adalah Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk didampingi Bupati Nabire Mesak Magai, Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Tengah Anwar Harun Damanik, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Trngah, Ausilius You, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah dr. Silvanus Sumule, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Papua, Fred James Boray dan beberapa pimpinan OPD Provinsi Papua Tengah dan Kabupaten Nabire.

Hadir pula Kepala Distrik Yaur, staf Puskesmas Wami Distrik Yaur, serta beberapa kepala kampung dan masyarakat penerima bantuan penanganan stunting di Provinsi Papua Tengah.

Acara launching ditandai dengan pemberian bantuan tunai langsung dengan jumlah dana Rp 850.000 – Rp 1.000.000 untuk anak gizi buruk dan Ibu hamil, Rp 250.000 untuk kader pendamping sebagai pengganti biaya transportasi, dan pemberian bahan makanan untuk anak dan Ibu hamil dalam rangka mendukung 1000 hari pertama kehidupan menuju Papua Tengah Bebas Stunting.

Dalam sambutan Pj Gubernur Provinsi Papua Tengah, Ribka Haluk mengatakan, launching Gerak Cepat Atasi Stunting dilakukan Pemerintah Provinsi Papua Tengah untuk mengintervensi mengentaskan stunting di seluruh Indonesia dan Papua Tengah yang akan dimulai di Kabupaten Nabire.

"Satgas harus mulai bekerja ekstra tangani stunting yang dimulai penanganannya di Kabupaten Nabire. Di Nabire, data yang ada pada kami jumlahnya mencapai 609 orang anak yang mengalami stunting," ungkap Ribka Haluk.

Selain itu, Pemprov Papua Tengah menyatakan kesiapannya untuk memberikan makanan tambahan gizi dan pemberian bantuan tunai langsung.

"Dari sini kita akan pantau langsung apakah anak-anak asupan makanannya cukup atau tidak. Bantuan tunai akan dibayarkan selama 3 bulan di tahun 2023 dan dilanjutkan tahun 2024," ujarnya.

"Ingat mama-mama, uang itu bukan untuk beli pinang tapi untuk beli makanan yang bergizi seperi telur, ikan, makanan hewani dan makanan-makanan yang berprotein hewani," sambungnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah diminta untuk menyelesaikan masalah stunting di Kabupaten Nabire yang jumlahnya 609.

"Saya tidak mau tahu, dimulai dari 27 kasus di Kampung Wami yang mengalami stunting, Dinas Kesehatan harus sudah menyasar 609 anak yang mengalami stunting di Kabupaten Nabire dalam waktu 1 minggu ini. Setelah itu kita tuntaskan di 7 kabupaten lainnya dalam 3 bulan ini, " tegas Ribka Haluk.

Pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Puskesmas dan stakeholder yang ada untuk melakukan edukasi dan sosialiasi bagi anak-anak muda yang ingin menikah dan keluarga-keluarga. Sehingga ketika menikah dan punya anak, masing-masing sudah memikirkan bagaimana asupan gizi yang harus mulai dari 0 hari hingga 1000 hari.

“Kita siapkan kader pendamping, dengan jumlah 1 orang menangani 4 orang anak. Nanti para kader inilah menjadi ujung tombak di lapangan untuk memantau perkembangan anak-anak dalam gangguan stunting," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. Silvanus Sumule menambahkan, untuk menangani stunting, pihak sudah melakukan beberapa langkah tapi justru semakin naik angka stunting maka pihaknya sengaja melakukan program aksi gerak cepat (Gercep) untuk menurunkan angka stunting di Papua Tengah.

"Gercep yang kita lakukan adalah pemberian bantuan tunai langsung untuk ibu dengan anak dengan kriteria berat badan tidak naik setiap posyandu mendapatkan Rp 850.000/bulan dan gizi sangat buruk mendapatkan Rp 1.000.000/bulan. Mekanismenya, Puskesmas harus mendata dan memasukkan nama-nama bayi gizi buruk didalam sistem aplikasi EPPGBM untuk dapatkan bantuan lansung tunai, " tambahnya.

Lanjutnya, bantuan tunai akan lansung dikirimkan ke rekening orang tua (mamanya) sehingga asupan gizi diatur oleh mamanya.

Ia berharap, ke depan petugas kader Puskesmas yang mendapatkan uang transport dapat mengecek kondisi pasien gizi buruk sehingga membantu pemerintah menurunkan angka stunting.

"Mulai hari Senin kita akan ada pelatihan untuk para kader Puskesmas sehingga setiap perkembangan anak dengan pasien gizi buruk dapat diupdate terus-terus di dalam sistem aplikasi EPPGBM. Pokoknya, yang berat badannya naik tidak boleh turun, " harapnya.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Nabire Mesak Magai, menyampaikan terima kasih kepada Penjabat Gubernur Papua Tengah dan jajarannya yang melakukan intervensi terhadap pelayanan pemerintahan di Nabire khususnya dalam penanganan stunting.

“Saya atas nama seluruh masyarakat di Kabupaten Nabire mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Hari ini kami lihat dan merasakan langsung hadirnya provinsi baru ini ditengah-tengah masyarakat,” tutupnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Persiapan Mandatori B50 Harus Clear and Clean

Kamis, 13 November 2025 | 22:33 WIB

MIRIS! Dapur MBG Kekurangan Ahli Gizi Berpengalaman

Sabtu, 27 September 2025 | 12:06 WIB
X