Komandan tertinggi dari 3 Matra yang ada di Merauke TNI AD, TNI AL dan TNI AU saat memotong tumpeng HUT TNI ke-78 untuk diserahkan ke prajurit termuda dari masing-masing Matra tersebut, pada upacara HUT TNI ke-78 di Monumen Kapsul Waktu Merauke, Papua Selatan, Kamis (5/10/2023). (SULO/Ceposonline.com)
CEPOSONLINE.COM,MERAUKE- Komandan Lantamal XI Merauke Laksamana Pertama TNI Kunto Tjahjono, SE, CRMP, M. Tr, Opsla, memimpin upacara peringatan HUT ke-78 TNI di Lapangan Monumen Kapsul Waktu, Merauke, Papua Selatan, Kamis (5/10/2023).
Di bawah sorotan tema, TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju, peringatan HUT TNI ke-78 ini juga dihadiri Pj Gubernur Papua Selatan Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Widodo, Danlanud Merauke Kolonel Pnb Onismus Gede Ariadi, Pj Sekda Papua Selatan Drs Maddaremmeng, M.Si.
Hadir juga Uskup Agung Merauke Mgr Petrus Canisius Mandagi, Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S. Sos, M. Pd, Sekda Merauke Yermias Paulus Ruben Ndiken, S.Sos, Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Bayu Kriswandito dan sejumlah pimpinan satuan TNI dan pejabat sipil.
Pada upacara tersebut, juga dilakukan penyerahan tanda kehormatan pengabdian 8 tahun, 16 tahun, 24 tahun dan 32 tahun dari Presiden Republik Indonesia kepada tiga matra TNI AD, AL dan san AU tersebut.
Danlantamal XI Merauke Kunto Tjahjono menjelaskan bahwa sesuai dengan tema HUT TNI ke-78, TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju, TNI di Papua Selatan juga siap mengawal pelaksanaan Pemilihan Umum serentak yang aman dan damai dan TNI dalam mendukung pelaksanaan pesta demokrasi tersebut secara netral. Karena di tahun 2024 nanti tahun demokrasi.
Sementara istri dan keluarga dari para prajurit TNI, kata Danlantamal tetap memiliki hak untuk dipilih dan memilih. "Kecuali kalau istri dari prajurit TNI tersebut juga anggota TNI maka dia harus netral, " tandasnya.
Upacara peringatan HUT TNI ke-78 ini juga dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dari ketiga Komandan tertinggi dari ketiga Matra tersebut di Merauke diserahkan kepada prajurit paling mudah. Kemudian dilanjutkan dengan panggung hiburan prajurit. (ulo)