SARMI-Tak bisa dipungkiri Festival negeri 1000 ombak Sail teluk Cenderawasih 2023 memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat, mama-mama penjual pinang, pelaku UMKM, pelaku home industri di Kabupaten Sarmi dan sekitarnya.
Mama Saraborom, salah satu penjual kerajinan tangan khas Papua mengatakan sangat senang dengan even festival tersebut, karena dagangannya dibeli oleh masyarakat yang datang ke Telaga Cemara Holmafen.
Dia sertiap ada even selalu memamerkan hasil karyanya, baik itu di PON XX lalu, ataupun even-even lainnya. "Yang saya jual disini semua hasil dari produksi saya yang bikin di rumah, dan khas dari Sarmi,"katanya.
Tak kurang Rp 500 ribu per hari sudah dia bawa pulang selama even tersebut. "Saya bilang even ini luar biasa, terima kasih kepada pemerintah yang sudah bikin even ini, kami sebagai penjual kerajinan tangan ikut merasakan hasil dari kerja yang kita bikin di rumah," tandasnya.
Mama Saraborom berharap Festival Negeri 1000 ombak dapat berlanjut terus di tahun depan karena dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Kepada Cenderawasih Pos, Mama Saraborom mengungkapkan akan menjual dagangannya ke Biak dalam puncak acara Sail Teluk Cenderawasih di Biak. "Ya, mama akan ke Biak menjual kerajinan tangan Papua khususnya dari Sarmi. Mama dengar disana (Biak) ada sepeti kegiatan ini yaitu Sail Teluk Cenderwasih," tandasnya.
Lain halnya dengan Mama penjual pinang Elisabet Tanem, dia mengaku banyak sekali masyarakat yang datang, dan pinang yang dijualnya juga habis diborong masyarakat yang datang ke Holmafen.
"Saya senang sekali, pinang yang saja jual laris, ini luar biasa, festival ini ramai sekali, selain menjual, kami juga bisa nonton hiburan,"ungkapnya.
Hal senada diungkapkan mama-mama penjual pinang lainnya, Mama Agustina, baginya festival negeri 1000 ombak ramai, pinang yang dijual juga dibeli masyarakat. Selain pinang, dia juga menjual ikan asin tenggiri dengan harga yang variatif.
Selain pnjual pinang, mama-mama baik yang menjual sendiri maupun berkelompok atau organisasi menyediakan makanan khas Papua, seperi keladi tumbuk, ikan bakar dengan nasi, papeda bungkus, sagu dan sebagainya. Begitu juga dengan pedagang dari warga nusantara lainnya yang menjual kue-kue, cilok, es krim, baju-baju souvenir Festival Negeri 1000 ombak, dan sebagainya. (wen)