SARMI- Bernard Cawem Ketua Dewan Adat Sarmi kepada Cenderawasih Pos memberi apresiasi tinggi kepada pemerintdah daerah kabupaten Sarmi yang sudah mengangkat nilai-nilai budaya yang mulai terkikis dengan perkembangan zaman.
"Ya, nilai-nilai budaya Sarmi harus dipertahankan, dilestarikan, dan ditingkatkan agar generasi muda tidak melupakan ciri khas budaya Sarmi," ungkapnya kepada Cenderawasih Pos.
Seperti budaya tarian lemon nipis, kegiatan seperti ini harus tetap ada, sebab jarang sekali tarian lemon nipis diangkat ke permukaan. Diceritakan tarian lemon nipis bukan hanya tari-tarian biasa namun orang-orang terdahulu mengadakan tarian lemon nipis sebagai ungkapan suka cita atas keberhasilan, kemenangan dan sebagainya.
"Dan melalui kegiatan ini diharapkan orang-orang dari luar bisa mengetahui seni dan budaya adat Sarmi, kami yakin dengan diperhatikan adat dan budaya maka daerah Sarmi akan lebih maju, tentunya ada kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat adat," ungkapnya di Lapangan Merdeka Sarmi.
Di tempat terpisah pengarah dan pembina Sanggar Seni Artikowira Yehezkiel Mare mengatakan dengan adanya Festival negeri 1000 ombak Sail Teluk Cenderawasih benar-benar mengangkat Seni dan budaya masyarakat Sarmi.
Dalam penampilan sanggarnya dia menceritakan perjalanan tarian kanguru, tarian setan, tarian ikan 9 dan tarian burung taun taun.
Tari kangguru melambangkan dimana awalnya masyarakat Sarmi berjalan di dalam kegelapan, sekarang sudah ada terang dengan kehadiran pemerintah dimana sudah ada kemajuan yang dilakukan pemerintah.
Kemudian dansa tari setan dimana yang tadinya masyarakat hidup no maden dalam kegelapan dan dengan adanya agama, dan pemerintah yang mempersatukan kami sehingga dari Bonggo dan Apawer bisa bersatu.
Kemudian tarian ikan 9 melambangkan adanya kesatuan Republik Indonesia dimana suku-suku lain dapat berada di Sarmi dan mencari makan di Sarmi secara bersama-sama. Kemudian tarian burung taun taun melambangkan tempat Festival di Holmafen yang tadinya hanya tempat yang biasa-biasa menjadi tempat yang luar biasa. (*)