SARMI-Festival negeri 1000 ombak Sail Teluk Cenderawasih resmi dibuka oleh Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, Selasa (19/9) lalu.
Dalam sambutannya Pj Gubernur Papua mengatakan Festival negeri 1000 ombak ini sebagai bentuk meningkatkan dunia pariwisata, dengan meningkatnya dunia pariwisata akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi real kepada masyarakat.
"Sarmi akan maju lebih cepat dengan kita mulai kegiatan seperti ini, oleh sebab itu tidak ada kata tidak bisa, bapak ibu sudah membuktikan, saya sudah keliling Sarmi bersama pak Sekda ternyata potensi Sarmi luar biasa, tinggal kita tingkatkan saja," Kata Ridwan Rumasukun.
" Teman-teman dari Jakarta sampaikan untuk kalau bisa tolong kirim minyak VCO (minyak ekstrak kelapa), ternyata mereka lebih tahu daripada kita yang ada di Jayapura," Katanya.
Dikatakan produk-produk turunan dari kelapa seperti sabut, tempurung kelapa dan lainnya akan difasilitasi teman-teman OPD teknis untuk meningkatkan nilai tambah.
Diungkapkan pantai di Sarmi sungguh sangat indah namun ada beberapa bagian yang masih banyak sampah, jadi mulai saat ini jika menemukan sampah botol plastik tolong diangkat dan dibuang ke tempat sampah, jangan dibiarkan begitu saja.
Sebab botol plastik jika dibiarkan begitu terus maka dia akan merusak ekosistem. " Karena itu kita harus bekerja bersama-sama Sarmi adalah kabupaten yang toleransinya sangat tinggi, mohon ini tetap dipertahankan,"terangnya.
Sementara itu Pj Bupati Sarmi Markus Mansnembra SH, MM. Festival negeri 1000 ombak dilatarbelakangi oleh potensi kami sebagai daerah yang kaya. "Kami ingin membuktikan kepada dunia, kepada bangsa dan negara, bahwa kami adalah kabupaten terkaya di provinsi Papua, kami memiliki laut yang luas, kami memiliki hutan yang luas, kami memiliki ragam budaya, tapi ketika kami berdiam diri orang lain tidak akan tahu, inilah saatnya kami membuktikan bahwa Kami Sarmi bisa," Tandasnya.
Setelah dibuka, Pj Gubernur PT bersama Pj Bupati Sarmi meresmikan revitalisasi jembatan pelangi Tor, meresmikan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan pabrik minyak kelapa Phico. (*)
