Salah satu muara sungai di Danau Sentani, yang dipenuhi sampah botol plastik, Kamis (21/9/2023). (Otis for Ceposonline.com)
CEPOSONLINE.COM,SENTANI-Beberapa sungai yang mengalir dari pegunungan Cyclops dan bermuara di Danau Sentani, sejak lama telah dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah bagi oknum warga Kota Sentani.
Entah secara sengaja ataupun tidak sengaja, membuang sampah tidak pada tempatnya sama dengan ikut mencemari lingkungan terutama danau Sentani. Karena sampah sampah yang dibuang disembarang tempat itu akan hanyut terbawa air ke sungai dan akhirnya ke danau Sentani.
Hal ini sangat berpotensi mengancam ekosistem di Danau Sentani, termasuk warga asli yang sampai saat ini masih mengandalkan hidup di Danau Sentani.
Banyaknya sampah yang ikut mengalir ke Danau Sentani, bisa dilihat di beberapa muara sungai di Danau Sentani, ada banyak tumpukan sampah dari berbagai jenis dan didominasi oleh sampah berbahan plastik.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komunitas Sungai Bukan Tempat Sampah (KSBTS), Otis Suwae, Kamis (21/9).
Dia menerangkan, ada sekitar 13 sungai bahkan lebih, yang mengalir dari pegunungan Cyclops bermuara ke Danau Sentani.
Sebagian besar sungai ini bahkan telah menjadi tempat buang sampah aktif oleh oknum-oknum tertentu. Walaupun, sampah sampah yang dibuang ke sungai tidak terlihat menumpuk, namun dipastikan di muara sungai-sungai tersebut, ada tumpukan sampah plastik yang sangat banyak.
Belum lagi sampah-sampah ini terkubur di dasar Danau Sentani. Kebiasaaan buruk ini apabila tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin satu saat nanti ekosistem di Danau Sentani akan rusak bahkan punah akibat bahan bahan kimia tersebut.
Pihaknyapun sudah mengambil sample di tiga sungai, yakni Muara Sungai BTN Dunlop, Muara Sungai Kali Kehiran, muara Sungai Kali Kampwolker.
Hasilhya sama, banyak sekali sampah di muara sungai tersebut.
"Saya pernah buat pengamatan kecil, di beberapa sungai yang ada di pusat kota Sentani, ada orang tanpa beban, buang sampah ke sungai, dan itu dilakukan berulang-ulang.
Artinya memang tidak ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Ini nanti dampak buruknya akan diterima masyarakat yang tinggal di Danau Sentani," ujarnya.
"Sadar atau tidak sadar, selama setahun saja ada puluhan ton sampah yang masuk ke Danau Sentani. Kira-kira bagaimana dengan 15-20 tahun ke depan, jika kondisi ini tetap terjadi. Kemungkinan danau ini hanya akan meninggalkan cerita. Masyarakat di kota Sentani tidak merasakan bagian itu, secara tidak langsung ancaman ini sudah terjadi," tambahnya. (*)