• Senin, 22 Desember 2025

Stok Obat di Puskemas Sinak Menipis

Photo Author
- Minggu, 13 Agustus 2023 | 22:26 WIB
Ketua PMI Kabupaten Puncak, Elpina Kogoya saat menyerahkan bantuan obat-obatan yang diterima krpala Puskemas Sinak, Agustus Murib,  SKM., Rabu (9/8). Foto istimewa
Ketua PMI Kabupaten Puncak, Elpina Kogoya saat menyerahkan bantuan obat-obatan yang diterima krpala Puskemas Sinak, Agustus Murib, SKM., Rabu (9/8). Foto istimewa

JAYAPURA- Banyaknya pasien yang berobat di Puskemas Sinak yang merupakan Puskemas Induk di wilayah III Kabupaten Puncak, membuat stok obat-obatan di Puskemas tersebut mulai menipis. Apalagi sejak adanya bencana kekeringan di distrik terdekat seperti Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, membuat banyak warga berobat di Puskesmas Sinak.

Kepala Puskemas Sinak, Agustus Murib, SkM., mengakui menipisnya stok obat di Puskesmas yang dipimpinnya.

“Puskemas Sinak ini merupakan puskemas Induk di wilayah III yang membawahi pelayanan di Distrik Agandugume, Bina, Lambewi dan Pogoma. Dalam sehari, kami bisa 300 lebih pasisen. Apalagi ditambah dengan pengungsi dari Distrik Agandugume dan Lambewi, semua datang untuk berobat  ke Puskemas Sinak, sehingga stok obat kami sudah menipis,” ungkap Agustus Murib dalam rilis yang diterima Ceposonline, Minggu (13/8).
“Kami sudah menerima pengadaan obat untuk triwulan pertama sejak Februari, namun sampai saat ini belum ada pengadaan lagi dari Dinas Kesehatan,” sambungnya.

Dengan kondisi menipisnya stok obat, Agustus Murib mengaku sangat terbantu dengan bantuan obat yang diberikan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Puncak yang bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Puncak, menggelar aksi kemanusiaan berupa pemeriksaan dan pengobatan pasien serta pemberian vitamin kepada warga korban bencana kekeringan di Agandugume dan Lambewi, yang mengungsi ke Sinak untuk berobat.

“Terimah kasih atas bantuan obat-obatan. Ini sangat membantu kami dalam pelayanan kepada warga disini,” ujarnya.

Terkait dengan kekurangan obat yang dialami Puskesmas Sinak, Ketua PMI Kabupaten Puncak yang juga kepala RSUD Kabupaten Puncak Elpina Kogoya juga menyesalkan terjadi kekurangan stok obat. Untuk itu, dirinya akan menyampaikan informasi ini kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak. Apalagi dirinya datang ke Sinak bersama dengan beberapa staf Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak yang tentunya akan membantu dalam memberikan informasi terkait kekurangan obat-obatan di Puskemas Sinak.

“Kami datang ke sini sebagai PMI, membawa obat-obatan, kiranya bisa membantu pelayanan kepada warga yang datang berobat di Puskesmas Sinak. Terkait dengan kekurangan obat-obatan, kami akan membantu menyampaikan hal ini, karena tidak boleh sampai stok obat habis. Apalagi ini Puskemas Induk,”tegasnya.

Di tempat yang sama dr.Olvina tenaga dokter si Puskemas sinak, mengatakan obat-obatan yang dibutuhkan dan mendesak saat ini adalah obat untuk antibiotik, antipiretik dan vitamin.

“Lebih banyak penderita gangguan penapasan, yang sudah parah bahkan terinfeksi. Jika tidak ada pengadaan obat, sudah tentu akan berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan pasien, bisa jadi banyak pasien tidak terlayani,” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak, Demus Wonda mengakui untuk pengadaan obat di Puskemas Sinak untuk triwulan kedua agak terlambat. Disatu sisi kebutuhan obat di Puskesmas Sinak untuk tiga bulan terakhir agak meningkat lantaran bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi,sehingga banyak pengungsi berobat di Puskemas Sinak. Sebab pelayanan di Puskemas Agandugume belum maksimal.

“Untuk Tahun 2023 ini, kami baru masukkan obat ke Puskemas Sinak sekitar Februari untuk triwulan pertama dan memang obat di sana cepat habis karena Puskemas induk yang melayani beberapa distrik, seperti Agandugume dan Lambewi dan distrik terdekat lainnya,”tukasnya.

Meski begitu, pihaknya akan secepatnya menjawab kebutuhkan obat-obatan di Puskemas Sinak, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat tidak terganggu.

“Intinya kami siap dan pasti dalam waktu dekat akan kami upayakan obat-obatan ke Puskemas Sinak dan Distrik Agandugume. Sebab tanggal 12 dan 14 Agustus, kami sudah mendapatkan obat dari Kimia Farma sekitar 300 kg dan sudah ke arah ke Kabupaten Puncak. Obat tersebut akan kami distribusikan ke distrik yang ada Puskemas Induk, sehingga mereka bisa memberikan pelayanan yang lebih baik,”tambahnya.

Demus Wonda juga mengakui jika memang ada kekurangan obat di beberapa Puskemas induk. Hal ini juga diakibatkan bidang farmasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak, juga melayani obat-obat di RSUD Kabupaten Puncak.

Sebab sampai saat ini RSUD Kabupaten Puncak, untuk obat-obatan belum berdiri sendiri. Sebab belum ada anggaran untuk pengadaan obat, sehingga masih menggunakan obat dari stok-stok Puskemas.

“Kami berharap ke depan, melalui kebijakan pimpinan, agar RSUD Puncak memiliki belanja obat sendiri, sehingga ke depan, RSUD Puncak, bisa melakukan pengadaan belanja obat sendiri," tutupnya.(nat)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Persiapan Mandatori B50 Harus Clear and Clean

Kamis, 13 November 2025 | 22:33 WIB

MIRIS! Dapur MBG Kekurangan Ahli Gizi Berpengalaman

Sabtu, 27 September 2025 | 12:06 WIB
X