BIAK - Kepala Kantor KPP Pratama Biak, Papua Wahyu Kristanto mengatakan, pagu dana desa untuk 254 desa / kampung di Kabupaten Biak Numfor, Papua tahun 2022 sebesar Rp 139 miliar. Namun dari sekian ratus kampung tersebut dengan besaran pagu dana desanya, yang membayar pajak hanya dua desa / kampung dengan nilai pembayaran pajak sebesar Rp 5.500.000.

“Pajak yang telah dibayarkan Rp 5 .500.000. Jadi sekitar 0,0003 persen pajak. Jumlah itu sangat rendah. Tidak salah hanya 2 desa dari 254 desa yang menyetor pajak itu. Jadi yang satu Rp  4,7 juta yang satu lagi Rp 700 ribu,”ungkapnya saat memberi sambutan kegiatan evaluasi dan sosialisasi perpajakan bagi kepala dan bendahara kampung Se- Kabupaten Biak Numfor, Rabu,(25/7).

Hal tersebut menurutnya menjadi keprihatinan pihaknya saat ini karena pemerintah secara khusus telah menargetkan target minimal, atau paling tidak dari seluruh kabupaten minimal 5 persen tex rasio atas pembayaran pajak dana desa dilaksanakan.

“Itulah masalah yang kami sampaikan kepada bapak, ibu yang belum mengetahui apa aspek perpajakan atas dana desa tersebut dan bagaimana cara menyetorkan dan menghitungnya dan segala macam saat ini,”ucapnya.

Terkait pelaksanaan monitoring terhadap penggunaan dana yang digunakan kata dia pihaknya telah memiliki aplikasi Moniara, sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk memonitor dana desa / kampung pada setiap desa / kampung di Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Aplikasi Moniara menurutnya bisa memantau berapa besar pagu dana / anggaran yang ada pada masing-masing desa / kampung di Kabupaten Biak Numfor.

“Nanti teman-teman dari KPP Biak akan berikan itu kepada bapak / ibu sekaligus monitoring berapa besar pajak yang telah disetor kepada kami,” ujarnya. (ren )