• Senin, 22 Desember 2025

Warga Agandugume dan Lembewi Tak Sendiri Hadapi Bencana

Photo Author
- Kamis, 27 Juli 2023 | 06:55 WIB
Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma menyerahkan bantuan korban bencana alam di Kabupaten Puncak kepada Plt Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Adrianus Alla. Selvi/Cepos
Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma menyerahkan bantuan korban bencana alam di Kabupaten Puncak kepada Plt Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Adrianus Alla. Selvi/Cepos

JAYAPURA-Bupati Puncak Willem Wandik, SE., M.Si., mewakili pemerintah dan masyarakat yang terkena dampak bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, menyampaikan terimah kasih kepada Panglima TNI dan Menteri Sosial, yang telah mengirim bantuan beras dan sembilan bahan pokok lainnya guna membantu masyarakat di dua Distrik tersebut.

Termasuk bantuan dari organisasi lain, yang terus berdatangan ke Kabupaten Puncak. Ini membuktikan bahwa negara ada dan warga Distrik Agandugume serta Lambewi tidak sendirian menghadapi bencana, karena ada negara.

“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Puncak, terutama di kedua distrik yang terkena bencana kelaparan yaitu di Distrik Agandugume dan Lambewi, menyampaikan terima kasih kepada bapak Panglima TNI dan Menteri Sosial yang telah mengirim beras dan sembilan bahan pokok  sampai ke distrik Sinak, distrik yang berdekatan dengan Distrik Agandugume dan Lambewi,” ungkap Bupati Willem Wandik dalam rilisnya, Rabu (26/7).

“Bantuan ini, merupakan wujud negara hadir, bantuan ini telah memberikan penguatan kepada masyarakat, mereka tidak merasa sendiri,ada negara hadir,” lanjut Willem Wandik yang kemarin meninjau Posko Tanggap Darurat  Bencana di Kabupaten Puncak, yang terletak di Jalan Baru,Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Rabu (26/7).

Dikatakan, pihaknya juga sudah menggelar rapat terkait dengan bagaimana penerbangan bisa masuk ke dua distrik yang terkena bencana, yaitu Distrik Agandugume dan Lambewi. Pasalnya sampai saat ini, belum ada maskapai yang berani masuk ke daerah tersebut, meski sudah ada jaminan keamanan dari masyarakat setempat. Karena dua distrik tersebut berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya.

“Kami juga sudah rapat untuk membahas bagaimana solusi agar bantuan bisa langsung ke dua distrik ini. Kami sudah diskusi,mudah-mudahan ada perkembangan dan bisa penerbangan masuk ke sana. Karena kami sudah bangun lapangan terbang yang bagus sekali,” ujarnya.

“Kami sudah mengutus kepala distrik ke sana, dan petugas kesehatan ke sana, mudah-mudahan ada kabar hari ini, sehingga kami bisa masuk ke sana, dengan pesawat. Sebab tidak ada cari lain kecuali lewat udara,” sambungnya.

Untuk itu, atas nama kemanusiaan, Willem Wandik berharap semua masyarakat di daerah tersebut, terutama pihak-pihak yang masih memegang senjata, agar semua mendukung tekad pemerintah untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana. Dirinya berharap tidak ada isu-isu yang membuat masakapai menjadi takut dan tidak mau masuk ke daerah bencana. Apalagi di dua distrik tersebut diakuinya belum ada pos keamanan, meski sudah ada lapangan terbang yang sudah dibangun oleh pemerintah.

"Kalau bahan makanan didroping dari Distrik Sinak, tentunya akan sulit juga karena untuk mengangkut logistik ke dua distrik yang terkena bencana, harus jalan kaki dan memakan waktu 1-2 hari. Maskapai tidak mau masuk ke sana karena ulah kita, tembak pesawat, sandera pilot. Akibatnya masyarakat kita yang menjadi korban. Untuk itu atas nama kemanusiaan, marilah kita bersama-sama membantu masyarakat di sana, memberikan jaminan sehingga penerbangan bisa masuk ke sana,” pungkasnya.(nat)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Persiapan Mandatori B50 Harus Clear and Clean

Kamis, 13 November 2025 | 22:33 WIB

MIRIS! Dapur MBG Kekurangan Ahli Gizi Berpengalaman

Sabtu, 27 September 2025 | 12:06 WIB
X