> Evakuasi Pesawat SAM AIR
*Mobilisasi dari Kampung Mabualem Tidak Akan Mungkin Bisa Dilakukan
WAMENA– Tim Basarnas kembali menambah enam orang personelnya dalam melakukan evakuasi terhadap pesawat SAM Air PK – SMW yang jatuh di wilayah Kampung Mabualem Distrik Welarek Kabupaten Yalimo Provinsi Papua Pegunungan Jumat (23/6) lalu.
Penambahan personel ini dilakukan sejak Senin (26/6) pagi kemarin dari Wamena lantaran sejak kemarin 6 orang tim Basarnas yang di droping pada Minggu (25/6) belum bisa mencapai lokasi pesawat tersebut.
Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, SH, MH selaku juru bicara Posko evakuasi menyatakan pelaksanaan evakuasi korban pesawat SAM AIR PK- SMW di hari ketiga ini belum mendapat hasil yang diinginkan bersama dan harus melakukan penambahan personel lagi ke wilayah itu sebanyak 6 orang lagi dan telah diterbangkan dengan Helikopter Carakal Milik TNI-AU sejak pagi tadi (kemarin).
“Kita sudah terbangkan 6 personel tambahan ke lokasi sehingga saat ini jumlah personel yang diturunkan menjadi 12 orang untuk melakukan evakuasi di Wilayah Kampung Mabualem Distrik Welarek,”ungkapnya Senin (26/6) kemarin.
Menurutnya, 6 orang yang baru di Kirim dari 3 Anggota Basarnas dan 3 Anggota TNI kini telah bergabung dengan 6 orang yang minggu kemarin di droping di sana, informasi dari personel yang ada di TKP kemarin sejak kemarin belum bisa mencapai ke lokasi pesawat tersebut sehingga dikirim peralatan tambahan lain seperti chainso untuk membuka jalan agar mereka bisa sampai di lokasi itu.
“Saya juga tadi terbang kesana dengan helicopter kecil dan berkali –kali saya berputar di TKP, kondisi gunung yang ditabrak pesawat tersebut memang terlalu terjal karena sudut kemiringannya bisa sampai 90 derajat dari sisi barat tegak lurus,”jelasnya.
Kalau gambar yang disebarkan pasca kejadian oleh helicopter intai itu memang tak terlalu curam, namun setelah disaksikan sendiri memang sangat ngeri, karena kalau mobilisasi dari Kampung Mabualem tidak akan mungkin manusia bisa naik gunung itu, kalau dari arah timur memang agak datar namun tetap saja sulit karena lebih jauh.
“Satu –satunya cara 12 personel ini diharapkan bisa ke TKP agar bisa mengetahui secara langsung keadaan disana baru bisa diketahui, saya bisa melihat itu karena dari samping tebingnya, tapi personel ini belum sampai dan masih di atas puncak gunung itu, mereka akan turun menggunakan tali ,”kata Dandim 1702/ Jayawijaya ini.
Dia juga memastikan rombongan tim yang diturunkan kemarin dan hari ini masih belum sampai ke puing–puing dari pesawat tersebut, karena memang medan sangat sulit, di bawah gunung tersebut juga sungai yang deras, sehingga tim SAR membutuhkan perjuangan untuk sampai ke titik pesawat tersebut.
“Ini masih proses karena pesawat itu berada sepertiga dari puncak gunung itu, sehingga tim yang ada disana memang membutuhkan perjuangan untuk sampai ke sana, dan tim yang baru di droping tadi pasti akan bermalam di sana, kita sudah bekali mereka dengan logistik untuk seminggu, harapannya hari ini bisa sampai ke lokasi namun tergantung dengan cuaca,”tutupnya. (jo/wen)