WAMENA -Rencana evakuasi korban Pesawat SAM AIR dari Bandara Wamena untuk hari pertama dipastikan batal karena faktor cuaca yang tidak mendukung, sehingga helikopter milik TNI AU yang mengantar tim Basarnas harus kembali mendarat di Bandara Wamena usai terbang ke Kampung Mabualem, Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, SH,MH mengatakan, proses evakuasi jatuhnya Pesawat jenis Caravan PK-SMW (C-208) yang dipiloti oleh Cpt. Hari dan Levi. (FO) beserta 4 orang penumpang dengan menggunakan Helly Carakal Milik TNI - AU untuk hari pertama ini batal lantaran cuaca yang tak mendukung.
“Untuk proses evakuasi belum dapat melaksanakan rapling akibat terkendala cuaca di TKP berkabut dan tertutup awan tebal. Direncanakan besok Hari Minggu tanggal 25 Juni 2023, akan dilakukan evakuasi hari ke 2.”ungkapnya, Sabtu (24/6).
Pesawat jenis Caravan PK-SMW (C-208) dengan rute Wamena-Mabualem Distrik Welarek Kabupaten Yalimo jatuh dikordinat S 03.90732⁰ E139.43141⁰ 5561 MSL. Evakuasi melibatkan 7 Orang Tim Evakuasi, 4 Orang Paskas Wamena dan 3 Orang Basarnas Jayapura yang di berangkatkan ke TKP.
“Setelah sampai disana dilihat cuaca tidak bersahabat untuk melakukan evakuasi sebab gunung tersebut sudah ditutupi oleh awan sehingga tim kembali ke Bandara Wamena,”bebernya
Sementara salah satu keluarga korban dari Pesawat SAM Air PK-SMW, Hance Salak mengaku pihak keluarga menyerahkan semua proses evakuasi terhadap TIM SAR sebab dari Kampung Poik maupun Elelim untuk berjalan kaki sampai di lokasi cukup jauh dan posisi pesawat tersebut ada di atas lereng Gunung yang sulit dijangkau.
Empat korban dari masyarakat adalah warga dari Kampung Holowi, Distrik Welarek yang diutus oleh kepala kampung untuk membeli Bama di Elelim untuk di bawa ke kampung tersebut sehingga mobilisasi Bama kepala kampung mencarter Pesawat SAM AIR menuju ke Lapangan Terbang Kampung Poik yang bersebelahan dengan Kampung Holowi dari Elelim.
“ Empat korban dari masyarakat itu 3 laki-laki atas nama, Ebet Halerogon, Petrus Kepno, Rony Halerogon, sementara 1wanita yang jadi korban Termina Halerogon bersama dengan Pilot dan Co pilot sampai saat ini belum bisa dipastikan keadaannya,”tambahnya (jo/ary)
