Penampilan penyanyi Solo Anak, Jansen Kakiyai, dan penyanyi Solo Remaja Putra, Fredik Yawan, mewakili Kontingen Papua di Pesparawi Nasional ke-XII di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (1/8) kemarin. (FOTO : Gratianus Silas/Cepos)
PONTIANAK- Hari kedua kompetisi Pesparawi Nasional ke-XII dibuka dari kategori Solo Anak umur 10-13 tahun, yang mana kemudian disusul dengan kategori Solo Remaja Putra, Rabu (1/8) kemarin. Untuk kategori Solo Remaja Putra, Kontingen Papua menunjuk nama Fredik Yawan, didampingi Joshua Santoso sebagai Pianis, dari Kabupaten Jayapura untuk menggemparkan seisi ruangan tempat berlangsungnya kompetisi.
Kedua putra terbaik Bumi Cenderawasih ini membawakan dua lagu, yakni Mataku Tertuju Padamu dan Jeritan Bumiku. Berdasarkan peninjauan langung Cenderawasih Pos di lokasi kompetisi, teknis Seriosa Yawan yang diikuti alunan music Santoso menggemparkan ruangan tersebut. Bukan hanya pendukung Kontingen Papua yang terkesima, melainkan seisi ruangan tersebut memberikan aplaus yang luar biasa.
Meskipun pada awalnya merasa gugup karena merupakan kompetisi pertamanya di Pesparawi tingkat nasional, Yawan cukup puas dengan penampilannya sendiri. Sebab, itu merupakan hasil dari pada apa proses latihannya selama ini.
“Semua yang terbaik sudah saya berikan, sehingga biar sisanya Tuhan yang buat sesuai rencananya. Saya legah karena tugas utama mewakili Papua di Pesparawi Nasional ke-XII ini sudah saya lakukan, sehingga tinggal menunggu kembali ke Papua saja,” ungkap Fredik Yawan usai penampilannya, Rabu (1/8) kemarin.
Disinggung peluang juara, Yawan meratapi secara realistis, yang mana ia nilai cukup berat, sebab terdapat beberapa mahasiswa sekolah musik yang merupakan saingannya di kategori yang sama. “Makanya, saya tidak bisa berkomentar banyak, Meskipun demikian, optimisme juara itu pasti ada,” tambahnya singkat.
Sementara itu, untuk kategori Solo Anak, Kontingen Papua menampilkan Jansen Kakiyai yang didampingi Pianis Adriano Alvin dari Kabupaten Biak Numfor. Keduanya tampil mewakili Provinsi Papua dengan membawakan lagu Masa Depanmu Kan Sejahtera, serta Bangun dan Pujilah Tuhan Allahmu.
Berdasarkan pemantauan Cenderawasih Pos di tempat berlansungnya kompetisi, Kakiyai cukup lepas membawakan kedua lagu tersebut, yang mana dalam hal ini tidak terlihat raut-raut gugup maupun panik jelang pentas. Alhasil, di atas panggung, disaksikan para penonton yang mayoritas masyarakat Kota Pontianak, Kakiyai terdengar membawakan lagu sesuai dengan tempo musik yang tepat, sehingga tak jarang terlihat pula para penonton terhanyut dalam penampilannya.
Selepas memberikan penampilan terbaiknya, Kakiyai sudah disambut para pelatih. Sontak derai air mata pun membanjiri mata dari pada para pelatihnya, sehingga dari suasana penuh emosional inilah, Kakiyai pun tidak dapat membendung tangis bahagianya.
Bukan tanpa alasan, sebab, dengan proses latihan yang cukup lama, jatuh-bangun pun telah dilewati sampai dapat memberikan penampilan bukan hanya bagi dirinya, pelatih, dan keluarganya saja, melainkan bagi seluruh rakyat Papua. (gra)