CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Seorang tokoh pemuda di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, yang juga merupakan Ketua Aliansi Pemuda Amungme (APA), Hellois Kemong mendesak agar operasi militer di Distrik Jila dihentikan dan seluruh aparat keamanan di wilayah itu ditarik menjelang perayaan Natal 2025.
Hal itu disampaikan Helois melalui keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu 14 Desember 2025 malam.
Menurut Hellois, warga masyarakat di Distrik Jila hingga kini masih berselimut rasa trauma setelah operasi militer pada tanggal 10 Desember 2025 lalu yang bertepatan dengan peringatan harii Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia.
Dalam operasi itu, terjadi peristiwa penembakan dan penyisiran oleh aparat keamanan terhadap kelompok kriminal bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kondisi itu menyebabkan warga dari dua kabupaten, yakni Kabupaten Mimika dan Kabupaten Puncak mengungsi ke ibu kota Distrik Jila sejak 10 Desember 2025.
Kata Hellois, warga masyarakat setempat meminta agar militer non-organik ditarik sebagai jaminan rasa aman sehingga para pengungsi dapat kembali ke kampung halaman untuk merayakan Natal bersama keluarga.
Hellois pun mendesak Pemerintah Kabupaten Mimika bersama Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika segera menyelesaikan persoalan ini sehingga memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat di Distrik Jila.
"Pemkab Mimika dan DPRK segera selesaikan persoalan penembakan di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua Tengah yang saat ini melanda masyarakat sehigga mengalami trauma karena penembakan," kata Hellois.
Menurut Hellois, situasi Distrik Jila sebelumnya relatif kondusif. Gangguan keamanan itu pun mulai dirasakan sejak akhir Oktober 2025.
“Jadi kronologinya pada saat itu tanggal 29 Oktober 2025 kemarin ada kegiatan Raker Klasis. Pada saat itu, semua berjalan baik. Kemudian pada tanggal 31 Oktober 2025, jam 5 subuh itu ada tembakan,” ucap Hellois.
Ia menegaskan, sebelum peristiwa tersebut, Jila tidak memiliki persoalan keamanan yang menonjol.
Namun, tembakan itu memicu ketakutan warga, terlebih beredar informasi penambahan pasukan.
"Masyarakat (Jila) mau mengikuti dan merayakan hari kelahiran sang Juru Selamat Yesus Kristus, namun situasi di sana belum aman sampai saat ini," ujar Hellois.
"Oleh sebab itu sekali lagi saya sebagai tokoh pemuda Amungme meminta Pemkab Mimika dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati dan jajaran DPRK Mimika segera tuntaskan persoalan ini," tegasnya.