mimika

Bentrok Antarkelompok di Kwamki Narama Mimika: Korban Meninggal Terus Bertambah

Sabtu, 6 Desember 2025 | 10:36 WIB
Ritual adat pemakaman korban bentrok dua kelompok warga di Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama, Mimika, Papua Tengah, Jumat (5/12/2025), (Dokumen Polsek Kwamki Narama).

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Korban meninggal dunia akibat bentrok dua kelompok warga di Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama bertambah.

Berdasarkan laporan, pada Kamis pagi ssatu dari pihak pelaku dilaporkan gugur setelah terkena anak panah.

Korban bernama mendiang Iman Kula itu telah menjalani ritual adat pembakaran jenazah pada Kamis sore sakitar pukul 14.00 WIT.

Kemudian, pada hari ini terdapat dua orang yang kembali dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit.

"Ini (kedua korban meninggal dunia,red) dari pihak pelaku. Kemarin pagi jam itu satu korban meninggal dunia (MD) dibakar, terus sorenya ada beberapa korban yang dibawa lari ke RSUD, namun sampai di sana satu korban dinyatakan meninggal--yang terkena panah di dada," kata Ipda Yusak saat diwawancarai Cenderawasih Pos melalui sambungan telepon, Jumat sore.

"Terus yang berikutnya lagi yang terkena panah di pelipis tadi pagi rencana mau dirujuk ke Jayapura untuk operasi namun tidak tertolong terus meningal di RSUD Mimika," sambunbgnya.

Lanjut dikatakan, pada Jumat pagi korban yang terkena panah di dada yang dilaporkan meninggal dunia telah dibawa ke lokasi bentrok untuk dilaksanakan ritual adat pembakaran mayat.

Kemudian, pada Jumat siang polisi kembali mengawal pengantaran jenazah korban yang terkena panah di pelipis mata ke lokasi bentrok untuk ritual yang sama.

Kedua korban yang meninggal dunia masing-masing bernama Tenianus Kiwak dan Doteu Komangal.

Buntut adanya tiga korban tersebut, menurut Ipda Yusak perang akan terus berlanjut hingga pihak pelaku dapat menyamakan jumlah korban jiwa dari pihak korban.


"Pengakuan dari masyarakat mereka akan lakukan perlawanan dengan kubuh korban untuk menyamakan korban, karena sementara kan skornya 3-1," katanya.

Sementara itu, untuk korban meninggal dunia dari salah satu kubuh lainnya dari kedua kubuh yang bertikai sebelumnya yakni seorang pemuka agama bernama Pendeta Melkias Wamang.

Ipda Yusak menegaskan bahwa untuk situasi terkini di Distrik Kwamki Narama tetap kondusif, aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasanya.

Adapun titik bentrok hanya ada di Kampung Amole dan tidak melebar ke wilayah Distrik Kwamki Narama lainnya.

"Untuk aktivitas di luar (lokasi bentrok) berjalan seperti biasa," tuturnya.

Sejauh ini korban luka akobat perang sejak Oktober 2025 sudah mencapai lebih dari 70 orang baik dari kubuh pelaku maupun korban. (*)

Tags

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB