mimika

Cerita Dorci Residay usai Dengar Suaminya Meninggal secara Tragis di Timika Papua Tengah

Rabu, 3 Desember 2025 | 16:19 WIB
Istri mendiang Bonisius Gaitian saat ditemui wartawan di ruang jenazah RSUD Mimika, Selasa sore 2 Desember 2025. (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Kabar tentang meninggalnya seorang pengendara motor di Mimika bernama Bonisius Gaitian (46) dengan kondisi kepala terpisah dari badan di Jalan Poros Sp9-Sp7, sempat mengguncang satu Kota Timika.

Informasi ini tidak hanya menghebohkan masyarakat, tetapi membawa duka yang dalam bagi keluarga korban yang ditinggalkan.

Bahkan, di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika pada Selasa sore, 2 Sesember 2025, suasana pilu terlihat menyelimuti setaip keluarga korban yang datang.

Isak tangis pun pecah ketika Surip Dorci Residay yang tiba di rumah sakit harus menghadapi kenyataan pahit akan kepergian mendiang suami tercinta.

Kepada awak media, Surip mengungkapkan kronologi terakhir sebelum suaminya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Di mata sang istri, suaminya adalah laki-laki pekerja keras yang tiada hentinya mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Sebagai tulang punggung keluarga, kata Surip, suaminya baru saja mengganti pekerjaan utamanya sebagai Pencetak Batako dengan ojek karena bahan utama pasir sedang habis.

“Dia keluar tadi pagi untuk ojek. Lalu siang dia ojek masyaraka—masyarakat itu bawa parang,” ujar Surip.

Surip mengaku, sebelum ditemukan meninggal dunia, sang suami sempat kembali ke rumah sebelum lanjut mengantar penumpang yang sama ke Sp7.

Saat kembali ke rumah, ia sempat berdialog dengan mendiang suami mengenai penumpang yang di antarnya itu.

“Saya tanya dia, masyarakat itu sudah bayar kah? Dia bilang belum—lalu dia bilang saya isi bensin dulu. Habis itu baru pergi ambil masyarakat itu lagi,” ungkapnya.

Menurutnya, korban kembali berangkat setelah mengisi bensin. Namun tak lama kemudian, ia menerima kabar mengejutkan melalui telepon tentang suaminya.

“Sekitar 15 menit, ada telepon. Katanya bapa Bonisius ada kecelakaan—ternyata suami saya yang di video itu,” kata Surip sambil menahan tangis.

Berita duka dengan cara brutal ini membuat keluarga besar mendiang Bonisius terpukul.

Selain istri, dua orang anak Bonisius yang kini masih bersekolah dan satu lainnya yang sudah berkeluarga pun harus kehilangan sosok sang ayah.

Kepala Suku Aru Desak Polisi Ungkap Pelaku

Peristiwa ini mendapat perhatian dari masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, yang telah berdomisili di Kabupaten Mimika.

Wakil Kepala Suku Kepulauan Aru Kabupaten Mimika, Hariyanto Laelaen, menyatakan duka mendalam atas kehilangan salah satu anggota masyarakatnya.

“Kami sangat terpukul dengan keadaan ini karena kehilangan masyarakat Aru yang ada di Kabupaten Mimika,”

Ia pun menyerukan keadilan terhadap keluarga korban dengan mendesak aparat kepolisian agar segera mengejar pelaku dan menindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

“Saya berharap pihak keamanan secepatnya untuk mendapatkan pelaku dan diproses secara hukum yang berlaku,” ujarnya.

“Masyarakat Aru menanti langkah cepat aparat untuk mengungkap pelaku dan motif di balik kematian Bonisius,” tutupnya.

Desakan Keadilan Kepada Dua Korban Pembunuhan Beruntun di Mimika

Selain mendiang Bonisius Gaitian yang ditemukan mengenaskan dengan kepala terpisah dari badan, di waktu yang sama pada Selasa siang warga kembali menemukan seorang pengemudi roda dua yang diduga berprofesi sebagai tukang ojek dalam kondisi tak bernyawa.

Ironisnya, saat itu, korban ditemukan tergeletak dengan keadaan tangan patah, disertai beberapa luka di tubuhnya, mulai dari pelipis mata, pinggang, tulang belakang, dan leher.

Jasadnya ditemukan tergeletak di kompleks belakang Keuskupan Timika, tepatnya di pertigaan jalan tembus Jalan Wage Rudolf Soepratman (WR Soepratman).

Aparat kepolisian pun mendatangi lokasi dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Mayat mendiang Jesy pun dievakuasi ke RSUD Mimika setelah sebelumnya evakuasi jasad mendiang Bonisius Gaitian lebih dulu dilakukan.

Setelah dilakukan pemulasaran jenazah terhadap jenazah kedua korban, pihak keluarga dan kerabat korban lalu membawa jenazah menuju ke Sentra Pelayanan Polres Mimika di Jalan Cenderawasih.

Di sana, pihak keluarga menuntut keadilan bagi kedua korban yang dibunuh dengan cara tragis tersebut.

Aparat kepolisian yang bertugas lalu menemui pihak keluarga dan berjanji akan melakukan penyelidikan dan melakukan pengejaran terhadap pelaku untuk diproses sesuai ketentuan yang berlaku.

Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Rian Oktaria bersama Kabag Ops Polres Mimika, AKP Hendrik Alfredo Korwa yang keluar menemui pihak keluarga pun menyampaikan duka mendalam atas kepergian kedua korban.

AKP Rian menyebut, kedatangan keluarga korban dengan membawa kedua jenazah selain menuntut keadilan, mereka juga membuat laporan polisi serta mendesak agar pelaku segera ditangkap.

“Permintaan keluarga yang meninggal ini kan Bapak, jadi mereka minta jaminan untuk anak-anak dan istrinya. Yang menyampaikan tadi keluarga dari istri korban. Karena ke depannya kan mereka akan menjalani kehidupan (tanpa sang ayah) jadi mereka minta jaminan untuk anak-anak dan istrinya,” kata AKP Rian.

“Mereka minta agar pelaku ditangkap dan ditemukan dalam waktu yang segera,” sambungnya.

Langkah Yang Diambil Aparat Kepolisian

Perlu diketahui bahwa kasus pembunuhan tragis terhadap mendiang Bonisius dan Jesy kini sedang ditangani oleh Kepolisian Resor Mimika.

AKP Rian Oktaria pun menyatakan dengan tegas mengenai komitmen Polres Mimika dalam menangani kasus tersebut.

“Diindikasi akan terjadi lagi hal-hal seperti yang sudah terjadi ini. Karena sementara ini pihak kepolisian akan memburu dan akan menuntaskan kasus yang pembunuhan ini,” ujar AKP Rian.
“Kami menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mimika agar tetap waspada dalam berkendara khususnya roda dua,” pungkasnya. (*)

Tags

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB