mimika

Freeport Kerahkan Segala Cara Evakuasi 7 Pekerja di Tambang Bawah Tanah

Jumat, 12 September 2025 | 13:46 WIB
Tim Tanggap Darurat PTFI bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi yang diduga menjadi titik keberadaan pekerja. (Foto: Dokumen PTFI).

CEPOSONLINE.COM, MIMIKA – PT Freeport Indonesia (PTFI) menegaskan komitmennya untuk menyelamatkan tujuh pekerja yang terdampak aliran material basah (wet muck) di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).

Berdasarkan keterangan yang diterima media ini, Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menegaskan bahwa seluruh sumber daya perusahaan difokuskan untuk memastikan keselamatan mereka.

Dijelaskan, Tim Tanggap Darurat PTFI bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi yang diduga menjadi titik keberadaan pekerja.

Dengan mengerahkan alat berat, bor, hingga drone, tim berjuang menembus material basah yang masih aktif bergerak.

Upaya itu juga dibarengi dengan pemulihan akses komunikasi di area terdampak.

Tony Wenas yang berada langsung di Tembagapura bersama jajaran direksi dan senior manajemen, menyampaikan bahwa keselamatan para pekerja adalah prioritas utama perusahaan.

“Saat ini, saya berada di Tembagapura, Papua Tengah, bersama dengan seluruh direksi senior management untuk memberikan dukungan penuh, support terhadap upaya penyelamatan ketujuh karyawan keluarga besar Freeport yang terjebak dalam insiden longsor lumpur biji atau wet muck yang turun dalam jumlah yang besar,” ujar Tony Wenas melalui video yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat, 12 September 2025.

“Fokus kami adalah untuk penyelamatan dan keselamatan tujuh karyawan tersebut dan juga seluruh karyawan yang ada di area kerja kami ini.”

“Kami upayakan yang paling terbaik seluruh daya upaya, energi, dan sumber daya kami, kami fokuskan untuk penyelamatan ketujuh karyawan tersebut,” lanjutnya.

Menurut Tony Wenas, tantangan di lapangan cukup berat dikarenakan volume material longsor jauh lebih besar dari perkiraan awal. Kendati demikian, semangat dan tekad penyelamatan tidak surut.

“Tantangannya adalah memang area terdampak itu material yang turun atau yang longsor itu jumlahnya jauh lebih banyak dari yang kami perkirakan sehingga memerlukan penanganan-penanganan ekstra dan waktu yang lebih lama dan juga masih ada pergerakan-pergerakan dari lumpur bijih basah tersebut,” ungkapnya.

Dalam situasi penuh harapan dan doa ini, PTFI juga menghadirkan keluarga para pekerja ke Tembagapura agar dapat mendampingi dari dekat dan menerima pembaruan informasi secara langsung.

“Kami juga akan mendatangkan keluarga dari karyawan yang terjebak tersebut ke area kerja kami ini untuk dapat bersama-sama dengan kami di sini untuk melihat langsung dan mendapatkan informasi yang terkini,” ucap Tony Wenas.

Halaman:

Tags

Terkini

Di Mimika, Harga Daging Babi Turun Jelang Nataru

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:24 WIB

Polres Mimika Musnahkan Sabu dan Ganja

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:55 WIB