CEPOSONLINE.COM, MIMIKA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika kini tengah menggodok gedung pusat diagnostik sebagai sarana dan prasarana penunjang dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Direktur RSUD Mimika, dr. Antonius Pasulu mengatakan, gedung tersebut saat ini sedang dalam proses pengerjaan dan telah memasuki tahap kedua di tahun 2025 dan diperkirakan rampung paling cepat akhir tahun ini dan paling lambat awal tahun 2026.
Di tahun 2025, kata Antonius akan dilakukan penyelesaian pada Mechanical Electrical Plumbing (MEP) X arsitektur serta sebagian kecil struktur bangunannya.
Gedung yang dibangun bergaya tiga lantai ini akan tersedia fasilitas seperti instalasi radiologi yang terdiri dari ruang untuk Computed Tomography/Computerized Axial Tomography (CT/CAT) Scan, ruang Mammografi dan ruang Foto Rontgen, Magnetic Resonance Imaging (MRI) Scan, dan Radio Terapi.
“Rencana penggunaannya itu paling cepat akhir 2025 ini paling lambat di awal tahun 2026. Jadi ada tahap akhir di tahun 2025 ini,” kata Antonius saat ditemui, Sabtu, 29 Maret 2025.
Sedangkan, di lantai dua terdapat ruang Patologi Clinik, ruang Laboratorium Patologi Anatomi dan juga Bank Darah untuk penyimpanan darah serta ruang donor darah.
Lalu, di lantai tiga terdapat ruang Rehabilitasi Medic, ruang Hemodialisis, dan ruang Chemoteraphy.
“Spesialisnya untuk kita radiologi ada, kemudian untuk spesialis Patologi Clinik dan Patologi Anatomi sudah ada. Hemodialisa untuk sementara spesialisnya kita masih menggunakan konsultan dari luar dan sementara ada satu orang spesialis penyakit dalam yang melanjutkan pendidikan untuk konsultan, ginjal hipertensi,” jelas Antonius.
“Sementara layanan hemodialisis sudah berjalan, nanti kalau gedungnya sudah rampung ya kita pindahkan ke atas. Harapannya sih bangunannya lebih baik,” lanjutnya.
Untuk menghubungkan setiap lantainya, bangunan ini akan dilengkapi dengan 4 elevator, dua di bagian depan dan dua lainnya di bagian tengah.
Sementara itu, kata Antonius RSUD Mimika juga telah menerima rujukan dari beberapa daerah lainnya di wilayah adat Mee Pagi atau Papua Tengah.
RSUD MImika bahkan juga kerap menerima rujukan dari kabupaten terdekat seperti Kabupaten Asmat dan Kabupaten Kaimana di Papua Selatan sesuai layanan yang tersedia dan dibutuhkan oleh rumah sakit perujuk.
“Kita tetap menerima rujukan dari mana saja selama pelayanannya tersedia di RSUD ini. Biasanya kami komunikasi dulu, jadi rumah sakit yang merujuk biasanya menghubungi kami dulu apakah tersedia layanan yang mereka butuhkan,” ungkap Anton.
“Bahkan kemarin dampak dari Pilkada kami juga menangani beberapa pasien rujukan dari dampak Pilkada kemarin dari wilayah gunung itu,” pungkasnya. (*)