CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke yang juga menjabat sebagai sekretaris di OPD tersebut Agustinus Sugiarto menyebut ada sekitar 400 guru di Merauke yang sudah lulus sertifikasi namun tidak menerima tunjangan sertifikasi.
‘’Jadi ada 400 guru kita yang sudah lulus sertifikasi tapi tidak menerima tunjangan sertifikasi,’’ kata Agustinus Sugiarto, di Merauke, Selasa (22/4/2025).
Baca Juga: Ini Dampak Antrian Kendaraan ke SPBU Ahmad Yani Setelah 17 Truk dan Roda Empat Ditangkap
Alasan ratusan guru yang sudah lulus sertifikasi tersebut tidak menerima tunjangan sertifikasi dikarenakan jam mengajar mereka tidak cukup 24 jam dalam satu minggu sesuai dengan persyaratan untuk menerima tunjangan tersebut.
‘’Kebanyakan guru yang sudah lulus sertifikasi ini tapi tidak menerima tunjangan sertifikasi bertugas di Merauke. Ini karena terjadi penumpukan guru ASN di Merauke sehingga guru tersebut tidak dapat memenuhi jam mengajar sesuai yang diisyaratkan untuk dapat menerima tunjangan sertifikasi,’’ katanya.
Baca Juga: Ini Jawaban Dandim Merauke Terkait Permintaan Data Mahasiswa ke Pemkab Merauke
Agustinus Sugiarto menjelaskan, penumpukan guru ASN di dalam kota Merauke ini karena ketika ada penerimaan guru ASN maupun PPPK, guru-guru tersebut tidak bisa ditempatkan di sekolah-sekolah swasta. Sementara dari lebih 400 unit sekolah di Merauke mulai dari TK-SMA-SMK, hanya 186 unit sekolah diantaranya merupakan sekolah negeri. Sedangkan lebh dari 200 unit sekolah adalah sekolah yang dikelolah swasta.
‘’Nah, Sebagian besar sekolah negeri ini ada di dalam Kota dan pinggiran. Sementara sekolah-sekolah yang dikelola swasta ada di wilayah 3T. Ini yang membuat guru-guru negeri yang sudah sertifikasi menumpuk di dalam kota dan tidak bisa mememenuhi jam mengajar mereka untuk terima tunjangan sertifikasi,’’ pungkasnya. (*)