Pemberian ASI eksklusif 6 bulan penuh yang dapat meningkatkan imunitas bayi, dan pemberian MPASI yang tepat yang dapat memacu perkembangan otak secara optimal.
Sementara pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR) dianggap penting guna menghasilkan keturunan yang sehat dan mempunyai kecerdasan yang baik, remaja perlu paham akan usia yang tepat untuk bereproduksi yang sehat, yaitu antara usia 21 tahun sampai 35 tahun seorang perempuan.
Selain itu, pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan juga sangat penting untuk diketahui para remaja agar remaja pada saat sudah menjadi orang tua sudah siap untuk melakukan pengasuhan 1000 HPK. Karena, dengan penerapan pengasuhan 1000 HPK, maka stunting akan dapat dicegah.
“Selain itu, perlu ada upaya bagaimana agar penanganan dan pencegahan stunting bisa berjalan secara efektif, dan penurunannya dapat terwujud, dengan melibatkan remaja dalam suatu wadah. Wadah PIK Remaja dan Bina Keluarga Remaja sarana yang tepat untuk menggandeng remaja untuk ikut berperan dalam pencegahan stunting,” ujar Burdam.
“Stunting adalah sebuah siklus. Jika calon ibu punya asupan gizi kurang sejak remaja, Ia berisiko punya anak kurang gizi dan si anak akan mencontoh pola makan ibunya dan siklus tersebut akan teruskan berlanjut,” pungkasnya. (*)