CEPOSONLINE.COM – Sebanyak 50 pendeta GMIM (Gereja Masehi Injili di Minahasa) yang merupakan ketua wilayah diperiksa Polda Sulut.
Sejak pagi hingga siang hari, mereka dimintai klarifikasi oleh penyidik Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ditreskrimsus Polda Sulut pada Selasa, 4 Maret 2025.
Dilansir dari Manado Post, hal ini dibeberkan Pendeta Billy Johanes, salah satu pendeta yang ikut dimintai klarifikasi oleh penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Sulut.
“Kami tadi sejak jam 10 dipanggil, kurang lebih ada 50 ketua-ketua wilayah dan saya yang paling terakhir.”
“Saya sampai selesai makan siang masih dipanggil diperiksa, sementara teman-teman yang lain cuma dicocokkan. Apakah benar menerima uang satu juta dan lain-lain seragam. Terutama pada kegiatan sidang sinode. Termasuk pemilihan BIPRA di dalamnya.”
“Saya juga ditanya, apakah benar menerima batik, tiga buah batik dengan harga sekian.”
“Saya bilang benar saya menerima karena saya tanda tangan di situ,” bebernya soal materi pemeriksaan.
“Nah ini rekor Polda Sulut. Ini sudah 50 lebih pendeta yang diperiksa di Polda dimintai keterangan.”
“Kalau mau jujur kita yang menerima misalnya dana hibah, perayaan Natal kurukunan keluarga pendeta, itu semua kita diperkiraan yang menerima ada 2.200, tapi itu cuma satu kali. Sekitar satu juta. Baik ketua jemaat maupun ketua wilayah.”
“Nah ini kalau diperiksa semua artinya tidak tebang pilih 2.200, nah kami juga akan menggerakan untuk kembali berdoa di Polda. Teman-teman yang diperiksa semua sudah menyetujui,” tandasnya.
Terpisah, Dirreskrimsus Polda Sulut, Kombes Pol FX Winardi Prabowo mengonfirmasi pemeriksaan tersebut.
“Tadi kita periksa 27 saksi panitia pelaksana sidang sinode GMIM ke 81, diantaranya banyak pendeta,” tandas Kombes Winardi Prabowo, Selasa (4/03/2025).
Wakapolda Sumut
Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi, merespons pemeriksaan 50 pendeta yang merupakan ketua jemaat di aras Sinode GMIM.