merauke

Aksinya Viral Terkait Penanganan Anak-Anak Aibon, Ini Tanggapan Wabup Fauzun Nihayah

Rabu, 23 Juli 2025 | 20:04 WIB
Fauzun Nihayah Ceposonline.com/Sulo

CEPOSONLINE.COM, MERAUKE- Tindakan nyata yang dilakukan oleh wakil bupati Merauke Fauzun Nihayah dalam menangani anak-anak pecandu Aibon di Merauke telah viral di media sosial baik tiktok, facebook maupun media soial lainnya.
Terkait dengan aksinya yang viral tersebut, Wabup Fauzun Nihayah mengungkapkan bahwa anak-anak pecandu Aibon tersebut merupakan salah satu bagian penyakit sosial yang harus ditangani.
‘’Memang ini bagian dari penyakit sosial kami. Anak-anak Aibon ini, memang bagian yang harus kita perhatikan. Saya secara pribadi sangat prihatin dan beberapa kali turun dan menemukan anak-anak yang harus kita bina dan tangani dengan baik,’’ kata Fauzun Nihayah, perempuan pertama yang menjadi wakil bupati di Merauke itu, di Merauke Rabu (23/7/2025).

Dikatakan, salah satu anak pecandu Aibon yang ditemukan mengalami gatal-gatal selama kurang lebih 1 tahun. Namun anak tersebut tidak berobat dengan baik akhirnya menjalar ke seluruh bagian tubuhnya.
‘’Alhamdulillah, anak itu saya temukan kemudian minta dokter untuk visit sampai ke rumah. Anak itu sudah banyak perubahan,’’ katanya.

Namun yang menjadi keprihatinan berikutnya, anak-anak tersebut tidak sekolah. Apa yang harus dilakukan kedepan? Tentu pemerintah daerah harus memproteksi betul anak-anak Papua ini harus sekolah semua.
‘’Upaya yang harus kita lakukan adalah sekolah rakyat. Sekolah rakyat menjadi salah satu alternatif anak-anak kjita asramakan. Anak-anak tidak boleh biarkan masuk keluar suka-suka tapi kita bina dengan di asrama nanti,’’ terangnya.

Untuk sekolah rakyat tersebut, ungkap Wabup Fauzun Nihayah akan menggunakan SMKN 2 Merauke, karena sebagian gedung di sekolah itu tidak terpakai akibat siswanya sedikit.
‘’Kemarin dari pusat didampingi dari Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan sudah melakukan pengecekan. Kalau kita bangun dari awal itu akan sulit sehingga kita gunakan fasilitas yang sudah ada,’’ jelasnya.

Dikatakan, pemerintah daerah terus mencarikan solusi. Karena anak-anak pecandu lem aibon tersebut tidak boleh terus dibiarkan dengan tidak sekolah dan tergantung dengan aibon dan orang tuanya malas tahu.
‘’Jumlah anak-anak pecandu lem aibon yang masuk ke laporan saya sudah mencapai 253 orang yang tersebar di beberapa titik dalam Kota Merauke ini,’’ jelasnya.
Selama ini tambah orang nomor 2 di Merauke tersebut bahwa pihaknya berkolaborasi dengan pihak gereja dalam penanganan anak-anak Aibon ini. (*)

Tags

Terkini

Pengurus Forum NTT Hadir di Papua Selatan

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:30 WIB

Dua Sopir Truk Dianiaya OTK, Satu Korban Meninggal

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:47 WIB

Baru 6 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Merauke Kabur

Kamis, 11 Desember 2025 | 15:54 WIB

Pendistribusian Solar Subsidi Ditertibkan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:21 WIB

Pusat Sopi Terbesar di Merauke Digrebek

Selasa, 18 November 2025 | 09:08 WIB