CEPOSONLINE.COM, JAYAPURA - Proses pelaksanaan survei akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ramela Muara Tami Kota Jayapura pada hari terakhir sedikit berbeda.
Dimana survei berlangsung di halaman RSUD Ramela dan dipantau langsung oleh dua orang Tim surveyer dari Lembaga Akreditasi Fasilitasi Kesehatan Indonesia di Jakarta yang didampingi langsung oleh Plh.Direktur RSUD Ramela Muara Tami, Melva Desintha Natalia Sirait Rabu (20/12/2023).
Survei penilaian akreditasi hari terakhir ini melibatkan jajaran RSUD Ramela dengan simulasi penanganan kebakaran, penanganan korban kebakaran dan juga penanganan penculikan bayi.
Dalam ketiga simulasi ini menunjukkan reka adegan, ketika terjadi bencana baik kebakaran, penculikan dan sebagainya di RSUD Ramela selama pelayanan berlangsung.
Plh Direktur RSUD Ramela, Melva Desintha Natalia Sirait menjelaskan, survey akreditasi ini untuk mendapatkan pengakuan standarisasi TS dari kementrian kesehatan melalui lembaga akreditasi LAFKI, dalam hal ini pengakuan bahwa RSUD Ramela telah terstandart sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan, dimana setiap fasilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia harus ter standart. Hasil akan keluar 14 hari setelah survei akreditasi berakhir.
"Tentu kita sangat berharap bisa memenuhi syarat agar bisa meningkatkan kualitas pelayanan, karena RSUD Ramela ini satu-satunya rumah sakit umum yang dimiliki kota Jayapura," terangnya.
"Saat ini RSUD Ramela berstatus tipe D, jika kita lolos survei akreditasi maka tahun depan kita siap untuk mengajukan naik kelas dari tipe D ke tipe C," lanjutnya.
Tim surveyer RSUD Ramela dari Lembaga Akreditasi Fasilitasi Kesehatan Indonesia di Jakarta.
Plh. Direktur RSUD Ramela, Melva Sirait menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam survei akreditasi selama tiga hari dari Tanggal 18-20 Desember 2023.
"Kita apresiasi dukungan Pemkot Jayapura atas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Ramela ini, termasuk semua yang terlibat," tuturnya.(*)
