CEPOSONLINE.COM,TOLIKARA- Wakil Bupati Tolikara, Yotam Wonda, SH, M.Si mengungkapkan bahwa pendidikan rohani menjadi pondasi penting dalam membangun karakter, moral, dan spiritual masyarakat. Hal ini disampaikan Wabup Yotam Wonda saat menghadiri acara penamatan siswa Sekolah Alkitab Maranatha Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Bahasa Lani yang digelar di Mamit, Wilayah Pembangunan Tolikara 4, Rabu (11/6).
Menurut Wabup, acara ini menjadi momen penting dalam perjalanan pendidikan rohani di wilayah pegunungan, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah daerah terhadap penguatan iman dan pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan.
“Para lulusan Sekolah Alkitab ini akan menjadi agen perubahan yang membawa damai dan nilai-nilai kekristenan yang sejati ke tengah-tengah masyarakat," ujar Wakil Bupati dalam pidatonya.
Wabup juga menegaskan bahwa para lulusan ini adalah aset berharga bagi gereja dan masyarakat, karena mereka tidak hanya dibekali pengetahuan Alkitabiah, tetapi juga dipersiapkan menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang akan membawa terang ke berbagai pelosok daerah, khususnya di wilayah berbahasa Lani.
Wakil Bupati Yotam wonda juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemerintah kampung, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan teologi dan Alkitab di daerah tersebut, terutama yang menggunakan bahasa lokal seperti Bahasa Lani. Menurutnya, pelestarian bahasa daerah dalam konteks pendidikan agama merupakan langkah strategis dalam menjaga jati diri dan budaya masyarakat pegunungan Papua.
Acara penamatan ini berlangsung dengan khidmat dan penuh sukacita. Dihadiri oleh para tokoh gereja GIDI, keluarga para siswa, pemimpin jemaat, serta masyarakat umum, suasana penuh kekeluargaan dan kekhidmatan mewarnai setiap rangkaian kegiatan. Prosesi penamatan ditutup dengan doa syukur, pengutusan rohani, serta pemberian penghargaan kepada para lulusan terbaik.
Sekolah Alkitab Maranatha GIDI Bahasa Lani sendiri merupakan salah satu lembaga pendidikan rohani yang berfokus pada pengajaran Alkitab dalam bahasa daerah, sebagai bentuk kontekstualisasi iman Kristen dengan budaya lokal Papua. Lembaga ini menjadi tempat pembinaan para calon pelayan Tuhan dari berbagai distrik dan kampung di wilayah Tolikara dan sekitarnya.
Dengan kehadiran Wakil Bupati dalam kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Tolikara kembali menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia tidak hanya difokuskan pada aspek formal dan infrastruktur, tetapi juga mencakup penguatan mental spiritual sebagai pondasi utama pembangunan karakter bangsa. (*)