CEPOSONLINE.COM, WAMENA- Usai resmi dikukuhkan sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahtrahan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Tolikara, Ny Elisabeth Y Flassy Wandik bakal melakukan 8 program prioritas untuk mendukung visi dan misi pemerintah daerah kepada masyarakat, Kamis (22/5/2025).
Ketua TP PKK Kabupaten Tolikara, Elisabeth Y Flassy Wandik menyatakan setelah pelantikan dirinya akan kembali ke Tolikara untuk mempersiapkan pembentukan pengurus baru di wilayahnya.
Elisabeth akan membuat empat kelompok kerja (Pokja) dan tim pembina posyandu yang akan melakukan sinkronisasi untuk delapan program prioritas.
"Pertama kita akan fokus pada pemberian makanan bergizi bagi bayi dan balita, kedua terkait dengan pendidikan buta aksara yang akan dirangkaikan dengan program paket A,B dan C yang akan berkerja sama dengan dinas terkait,” ungkapnya saat ditemui di Wamena usai pelantikan di Hotel Baliem Pilamo.
Untuk program ketiga, dirinya akan melakukan pembentukan PKK tingkat distrik. Keempat, melakukan pendataan yang ditangani Pokja 4 terkait dengan bayi dan balita yang kurang gizi.
Adapun program kelima yaitu kegiatan kerohanian yang ditangani Pokja 1, dimana akan dilakukan ibadah di beberapa titik.
"Kita di Kabupaten Tolikara ada Dapil 1,2 dan 3 yang terdiri dari beberapa distrik yang ada di dalamnya,” ujarnya.
Sambubgnya, program keenam yaitu akan membuat program nikah masal, ini diwajibkan kepada para kepala distrik dan kepala kampung. “Artinya, yang mau duduki jabatan itu harus nikah masal dan punya istri cukup satu dan tak lebih," tegas Elisabeth.
Untuk program ketujuh, pihaknya akan memanggil organisasi wanita yang ada di wilayah itu seperti Dharma Wanita, dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) agar siapa pun yang menjabat sebagai kepala dinas di Tolikara maka wajib membawa istri di tempat.
"Tidak bisa lagi istrinya tinggal di luar Tolikara, kami akan membawa istri dari kepala dinas yang ada di sana untuk melihat tempat kerja dari suami bahkan juga mengenal para stafnya dan juga sebaliknya supaya jelas,"kata Elizabeth.
Dan untuk program kedelapan, penanganan stunting, yang akan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, selain itu di Kabupaten Tolikara juga telah melakukan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) 1000 hari kehidupan. (*)